Banyak Program Intervensi, Angka Stunting Kota Tasikmalaya Malah Naik

Stunting
Pemerintah Kota Tasikmalaya gelar rapat koordinasi intervensi percepatan pengentasan stunting. Senin 5 Agustus 2024. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus stunting di Kota Tasikmalaya tahun 2024 naik. Berdasarkan Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi berbasis masyarakat atau E-PPBGM, data stunting tahun ini mencapai 11,78 persen. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang berada di kisaran 10,75 persen.

“Ini evaluasi semester 1. Dicek kesiapannya dan beberapa kemungkinan data stunting ada yang naik. Ada beberapa yang di atas rata-rata. Itu menjadi acuan kita untuk mengintervensi ke lapangan. Ke kelurahan sesuai dengan sasaran,” kata Sandi Jaelani, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia pada Bappelitbangda Kota Tasikmalaya, selepas Rakor Percepatan Penanganan Stunting, di Hotel Santika, Senin 5 Agustus 2024. 

Berdasarkan data per kecamatan pada semester 1 tahun 2024, wilayah dengan jumlah kasus stunting paling banyak berada di Kecamatan Indihiang. Yakni sebanyak 16,79 persen. 

Baca Juga:Kejutan! Isteri Vokalis Gigi Umumkan Siap Maju Pilkada Ciamis Dampingi Nanang PermanaMenanti Manuver Azies Rismaya Mahpud Jelang Masa Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya!

Disusul oleh Kecamatan Kawalu sebanyak 16,35 persen. Serta Kecamatan Cibeureum sebanyak 13,31 persen. 

Sandi memaparkan bahwa sejauh ini, program pengentasan stunting dinilai efektif, meski tidak hampir sempurna dan memenuhi target. Namun pada kenyataannya secara angka menunjukkan hasil sebaliknya.

“Alhamdulillah intervensi pengentasan Stunting efektif. Dari beberapa dinas sudah kita arahkan dan kita berikan pemahaman. Intervensi ke lapangan kita terus lakukan. Sudah dilaunching juga dengan Damaskus,” ujarnya. 

Ia memaparkan intervensi dilakukan di setiap puskesmas. Tercatat hingga 2000 balita dan beberapa ibu hamil, dijadikan sasaran program.

“Itu yang jadi sasaran. Ada kegiatan PMT lokal bagi mereka,” sebutnya. 

Terbaru, Sandi juga menyebutkan Dapur Masyarakat Khusus Stunting (Damaskus) diluncurkan untuk memberikan pemenuhan gizi anak stunting, lewat menu-menu yang telah dibuat oleh tim ahli gizi. 

Menu dari Damaskus ini telah diukur nilai gizinya. Selain menjamin tepat sasaran, juga tepat kondimen pada makanan. 

Baca Juga:Viman Alfarizi Bicara soal Terbengkalainya Terminal Indihiang dan Money Politics di Pilkada 2024!Rois Syuriah PCNU Sebut Sudah Saatnya PKB Memimpin Kota Tasikmalaya di 2024!

Untuk itu, Pemkot Tasikmalaya tak sembarang dalam menjabarkan setiap menu juga harganya. 

“Sudah ditetapkan per RKA untuk harga setiap menunya. Itu tim bentukan yang di dalamnya ada ahli gizi. Sudah dicoba kemarin juga,” tandasnya. (Ayu Sabrina) 

0 Komentar