Pembeli pada ke Mana? Orang Garut Ramai-Ramai Menjual Bendera di Pangandaran tapi Sepi

menjual bendera di pangandaran
Penjual bendera di Pangandaran mulai menjamur, Jumat, 2 Agustus 2024. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Menjelang peringatan HUT RI ke-79 tahun, pedagang bendera mulai memenuhi badan jalan di Kabupaten Pangandaran. Mereka bukan asli dari Kabupaten Pangandaran, tetapi berasal dari Kabupaten Garut.

Suhili (45), pedagang asal Kabupaten Garut, mengatakan, mereka biasanya ramai-ramai datang ke daerah lain hanya untuk menjual bendera dan pernak-pernik Agustusan. 

”Yang satu majikan juga ada, nyewa rumah di sini,” katanya kepada Radartasik.id, Jumat, 2 Agustus 2024.

Baca Juga:Sudah Buka, Inilah Daftar Menu Warung Murah di Kota Tasikmalaya, Harga Mulai dari Rp 5.000 Hingga Rp 10.000Runtuhnya Keadilan, Keputusan Bebas Gregorius Ronald Tannur Jadi Sorotan Nasional

Ternyata, para penjual dan pernak-pernik dari Garut ini juga tersebar sampai ke luar Pulau Jawa. ”Sudah ciri khas kalau penjual bendera pasti dari Garut,” ungkapnya.

Dia pun menjual bendera dan pernak-pernik dengan harga yang  bervariasi, tergantung ukuran. ”Harganya mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 100 ribu juga ada,” tuturnya.

Dia mengatakan, kalau mengejar untung, berjualan bendera dan pernak-pernik ini tidak pasti. ”Yah kalau jualan begini kurang pasti, sekarang saja sepi,” katanya.

Selain Suhili, ada juga Tatang Hermawan (34) yang menjual bendera di Pangandaran, tapi masih sangat sepi. ”Saya datang ke Pangandaran ada lima harian, tapi sepi pembeli,” ungkapnya.

Ia menduga, masyarakat kebanyakan masih menggunakan umbul-umbul dan bendera lama. ”Kemungkinan seperti itu, jadi gak beli yang baru,” ujarnya. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar