TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Meskipun sempat diguyur hujan, sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya mulai mengalami kekeringan. Kondisi ini terlihat dari lahan pertanian dan sawah masyarakat yang retak-retak karena kekurangan air pada Minggu, 4 Agustus 2024.
Untuk mengantisipasi potensi kekeringan atau musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya telah melakukan pemetaan daerah rawan kekeringan. Langkah ini dilakukan agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat, menjelaskan bahwa BPBD telah menerima informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai musim kemarau yang diperkirakan berlangsung dari Juli hingga September 2024.
Baca Juga:Jadwal dan Tarif Bus Budiman Jurusan Tasikmalaya-Kalideres Jakarta 2024Pecahkan Rekor, Deadpool & Wolverine Raup Untung 96 Juta Dolar di Akhir Pekan Kedua
Berdasarkan pemetaan di lapangan, beberapa kecamatan diprediksi akan mengalami kekeringan parah dan kesulitan mendapatkan air bersih. Kecamatan-kecamatan tersebut meliputi Sukaraja, Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cineam, Karangjaya, Culamega, Cibalong, Salawu, dan Tanjungjaya.
Sementara itu, kecamatan yang berpotensi terdampak kekeringan di antaranya Rajapolah, Kadipaten, Pagerageung, dan Sukaresik. Di sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, lahan pertanian atau sawah sudah mulai retak dan kekurangan air.
Meskipun BPBD Kabupaten Tasikmalaya belum menerima laporan tertulis terkait kekeringan, beberapa hari terakhir sudah ada informasi mengenai kekeringan di lahan persawahan di Kecamatan Rajapolah, Sukaraja, Cineam, dan Kadipaten.
Setelah berkomunikasi dengan camat setempat, ditemukan bahwa kendala utama adalah jarak yang jauh ke sumber mata air. BPBD akan menyiapkan langkah penanganan kekeringan di wilayah-wilayah tersebut.
Dede Sudrajat mengingatkan masyarakat yang terdampak kekeringan untuk segera melapor ke BPBD guna mengantisipasi potensi krisis air, terutama dengan bantuan dari Perumda Tirta Sukapura sebagai penyuplai air bersih.
BPBD telah menyiapkan 250 jeriken dan empat tangki air berkapasitas 1.000 liter yang telah dimodifikasi untuk distribusi air bersih.
Ketua Gapoktan Tani Kabupaten Tasikmalaya, Ena Karyana, menyatakan bahwa musim kemarau tahun ini baru berlangsung satu bulan tanpa hujan, tetapi sudah berdampak pada beberapa kecamatan seperti Taraju, Sukaraja, Cineam, Rajapolah, Ciawi, dan Karangjaya.
Baca Juga:Rahasia Terungkap! Inilah Aktor yang Sebenarnya Diinginkan Pencipta X-Men untuk Memerankan WolverineKolaborasi B-Universe dan Disway Perkuat Peran dan Pengaruh dalam Ekosistem Jurnalistik di Indonesia
Ena menjelaskan bahwa beberapa lahan persawahan yang terdampak memang sangat bergantung pada air hujan dan kini ditanami palawija. (Diki Setiawan)