TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Elisa Tri Wahyuni, pemilik Talita Care, memutuskan untuk meninggalkan gaya hidup glamour demi beralih ke bidang sosial dengan tujuan memberikan manfaat bagi sesama dan lingkungan.
Elisa berbagi cerita tentang masa lalunya saat Dia memiliki posisi tinggi di sebuah hotel berbintang dan menjalani gaya hidup hedonisme. Namun, dia merasa hidupnya saat itu tidak memberikan manfaat yang berarti.
Ketika pandemi Covie-19 melanda pada tahun 2020, dampaknya sangat besar terhadap perekonomian, meningkatkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Baca Juga:Kolaborasi B-Universe dan Disway Perkuat Peran dan Pengaruh dalam Ekosistem Jurnalistik di Indonesia Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi Menanti Keputusan Resmi dari Koalisi Indonesia Maju Usai Dipinang Golkar
Pada tahun 2020, Elisa melihat banyak anak yang putus sekolah dan kebingungan untuk melanjutkan hidup.
Kondisi tersebut menjadi titik balik bagi Elisa, menyadarkannya bahwa hidup yang bermanfaat lebih baik daripada hidup dalam kemewahan.
Banyak orang membutuhkan bantuan, namun tidak ada yang merespons. Hal ini mendorong Elisa untuk bertindak. Dia memulai dengan harapan bahwa kebaikannya akan membawa manfaat bagi anak-anaknya.
Elisa mendirikan Talita Care, sebuah gerakan kepedulian sosial yang diambil dari nama anaknya, Talita, untuk menanamkan nilai kepedulian terhadap orang lain.
Elisa merasa bahwa melakukan banyak hal bermanfaat bagi orang lain, meskipun tanpa imbalan finansial, jauh lebih membahagiakan dan membuatnya merasa kaya dibandingkan bekerja sebagai manajer dengan gaji besar tetapi tanpa makna.
Setelah meninggalkan gaya hidup hedonisme, Elisa merasakan banyak dampak positif dari kebaikan yang dilakukannya.
Melalui usaha salon kecantikan yang dirintisnya sejak 2018, Elisa mengajak wanita di usia produktif yang tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan agar bisa belajar dan bekerja di salonnya.
Baca Juga:Dipinang Golkar untuk Pilgub, Dedi Mulyadi: Pak Airlangga Pesan ke Sayanya Jangan Terlalu Jauh Kalau MainLagi Cari Pekerjaan? Yuk Datangi Agriculture Job Fair 2024 Polbangtan Bogor
Pada tahun 2020, setelah memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya di hotel, Elisa mengubah salonnya menjadi lembaga pendidikan, pengembangan, dan pemberdayaan wanita.
Anak-anak putus sekolah dilatih tata kecantikan dan diberi kesempatan bekerja sebagai home care, memberikan layanan kepada pelanggan di rumah mereka.
Selain salon, Elisa juga mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Saraluna yang rutin memberikan pelatihan keterampilan kerja kepada anak-anak putus sekolah di wilayah Tasikmalaya.
Mereka dilatih dalam bidang administrasi perkantoran, kecantikan, dan kewirausahaan selama 130 jam, lalu menjalani magang di lembaga mitra PKBM sebelum disalurkan ke dunia kerja.