TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Warga ponpes Al Mujahidin mulai protes terkait konser Band Radja di Stadion Wiradadaha. Tingkatan sound yang digunakan di luar dugaan dan menbuat para santri kaget dengan getaran yang dikhawatirkan bisa menimbulkan efek negatif.
Hal itu disampaikan pimpinan Ponpes Al Mujahidin KH Yusuf Roni yang mengaku kaget ketika penyelenggara melakukan cek sound di malam hari. Meskipun dengan waktu yang singkat, namun tingkat suaranya di luar dugaan. “Sebentar, tapi santri sampai teriak karena kaget,” ungkapnya kepada Radar, Sabtu (3/8/2024).
Dia pun mengaku sama kagetnya dengan para santri ketika penyelengara melakukan cek sound. Karena getarannya lebih kencang dibanding konser yang sebelumnya dilaksanakan di lokasi yang sama. “Waktu NDX tidak begini, saya juga kaget sampai jantung dag dig dug,” ucapnya.
Baca Juga:2 Hari Sempat Hilang, Anak di Bawah Umur asal Tasikmalaya Dibawa Pemuda ke Bandung dan Diisukan DiculikBapenda Menunggu Kepastian Pajak Hiburan dari EO Konser Musik Radja di Dadaha
Mengenai kondisi itu, KH Yusuf Roni langsung menghubungi penyelenggara mengenai kondisi tersebut. Supaya tingkat sound bisa disesuaikan lagi agar tidak sampai berdampak negatif.
Pihaknya pun akan mengawasi perkembangan lebih lanjut mengenai tindak lanjut keluhannya itu. Jika masih tidak ada perubahan, maka dia secara tegas meminta konser dibatalkan. “Dari pada bahaya jantungan, lebih baik bubar,” ucapnya.
Sejurus dengan itu, Lead Project Logic Production selaku penyelenggara Asep Nagoya mengaku sudah mendapat informasi komplain dari pesantren. Menurutnya itu baru cek sound untuk menyesuaikan kebutuhan pada konser. “Itu baru cek sound,” ujarnya.
Pada saat pelaksanaan konser, pihaknya siap melakukan penyesuaian kembali. Supaya tidak sampai mengganggu lingkungan khususnya warga pesantren Al Munahidin. “Nanti kita low-kan (diperkecil),” imbuhnya.
Sebelumnya pihak Ponpes Al Mujahidin tidak keberatan dengan adanya konser di Stadion Wiradadaha. Mengingat ada tujuan memberi kemanfaatan untuk masyarakat untuk mendorong perekonomian.
Kendati demikian pihak pesantren tetap mengingatkan agar penyelenggaraan tidak sampai mengganggu kondusivitas. Apalagi jika sampai terjadi keributan dan perusakan maka konser band radja itu harus dihentikan.
Sebagaimana diketahui, konser musik band Radja akan diselenggarakan malam ini dan menampilkan beberpa musisi atau grup lainnya. Penyelenggara menargetkan 5.000 tiket terjual dengan konsekuensi pembayaran pajak hiburan 10%.(rga)