TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Jalur semi Pedestrian Cihideung kembali dibuka sebagai jalur kendaraan. Hal itu ditandai dengan diangkutnya sejumlah barrier penutup jalan yang selama ini dipasang dari arah HZ Mustofa dan Jalan Pasar Wetan pada Jumat 2 Agustus 2024.
Sejumlah petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya melakukan pengaturan dan membereskan pembatas jalan di lokasi tersebut. Arus lalu lintas pun terlihat mulai efektif, dengan melintasnya kendaraan roda dua mau pun roda empat, dari arah HZ Mustofa menuju Jalan Pasar Wetan.
“Barrier kita buka. Pertama Dishub membantu OPD lain terutama kaitan tata kelola Pedestrian Cihideung. Apapun kebijakannya, berimplikasi terhadap arus lalin. Dikarenakan secara historis itu badan jalan. Otomatis, fungsi dan manfaatnya untuk lintasan kendaraan,” ujar Kepala Dishub Kota Tasikmalaya H Asep Maman Permana saat dikonfirmasi.
Baca Juga:Menanti Manuver Azies Rismaya Mahpud Jelang Masa Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya!Viman Alfarizi Bicara soal Terbengkalainya Terminal Indihiang dan Money Politics di Pilkada 2024!
Menurutnya, penataan di area pedestrian berimbas terhadap persoalan masyarakat yang menggunakan jalur tersebut.
Pihaknya merekomendasikan supaya arus dari arah HZ Mustofa dan Pasar Wetan harus tetap lancar. Salahsatunya dengan mengoptimalkan kembali lintasan yang sudah disiapkan tersebut dan selama ini malah dijadikan lapak parkir.
“Kami membantu dinas lainnya yang mengelola kaitan Pedestrian, maka kita rekomendasikan supaya jalur atau lintasan kendaraan dipertahankan, salahsatunya dengan dibuka kembali barier pembatasnya,” jelas Asep.
Mantan Kepala Diskominfo Kota Tasikmalaya itu berharap difungsikannya kembali pedestrian sebagai lintasan kendaraan akan dapat membantu kelancaran lalulintas pada kedua jalur utama. Yakni HZ Mustofa dan Cihideung.
“Supaya tak terganggu, maka diantaranya kemarin kan jalur kesitu kecil, sekarang diperbesar. Itu maksudnya untuk memperlancar arus. Dikarenakan, saat kita cek ke lokasi itu tetap digunakan parkir kanan kiri. Kalau diparkir itu kan sebelah kanan digunakan parkir di sebelah Cihideung. Masa di kiri PKL juga dan parkir.m, itu cukup mengganggu arus kendaraan,” beber Asep.
Solusi alternatifnya, lanjut dia, dengan dibuka kembali barier itu supaya ruang parkir tidak menjadi persoalan dikala areal itu dipadati juga oleh pedagang kaki lima (PKL). “Kemudian, kenapa baru kita buka sekarang, karena sudah kita pasang rambu, dari arah Pasar Wetan perboden ke arah HZ Mustofa. Satu jalur difungsikannya. Semoga, bisa lebih tertib,” kata Asep.