TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam upaya menaikkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Kota Tasikmalaya, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Siliwangi (Unsil) merangkul para kiai.
Tentunya itu, sebagai upaya pencegahan penyakit diabetes melitus dan stunting melalui edukasi kesehatan pada tokoh agama Islam Kota Tasikmalaya di Unsil, Selasa, 30 Juli 2024.
Tim pengabdiannya antara lain Asep Suryana Abdurrahmat, Satya Santika, Acep Zoni Saeful Mubarok, Ai Nur Solihat, dan Ridwan Gumilar. Diikuti mahasiswa yaitu Gemalla Fitriyatullah, Nur Qorina, dan Syofiqoh Aurellia Musharyati.
Baca Juga:Prediksi Maccabi Tel Aviv vs FCSB di Liga Champions 2024: Sama-Sama Punya Harapan MelajuPrediksi FC Midtjylland vs UE Santa Coloma di Liga Champions 2024: Menjamu Tamu yang Banyak Beban
Ketua Tim Pengabdian Asep Suryana Abdurrahmat mengatakan adanya pengabdian ini, karena memiliki data bahwa diabetes melitus dan stunting di Kota Tasikmalaya yang mesti ditangani bersama.
Penanganan itu salah satunya ada peran dari para tokoh agama Islam di Kota Tasikmalaya.
”Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, prevalensi penyakit diabetes melitus di Kota Tasikmalaya pada tahun 2022 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebanyak 7.436 kasus. Sehingga penyakit diabetes melitus ini dapat berdampak pada produktivitas dan menurunkan sumber daya manusia,” katanya.
Di samping itu, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2022 Kota Tasikmalaya menempati urutan ke-9 prevalensi stunting tertinggi di Jawa Barat dengan angka sebesar 22,4 persen.
Dengan peran tokoh agama Islam dalam mendukung pencegahan penyakit diabetes melitus dan stunting.
Mereka diharapkan bisa memiliki pengaruh besar dalam mengajak masyarakat dan dapat digunakan sebagai agen perubahan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penerapan pola hidup sehat masyarakat.
Tentunya itu sebagai upaya pencegahan penyakit diabetes melitus dan stunting dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan kesehatan melalui ceramah, seruan dan program komunitas yang didukung oleh tokoh agama,
Baca Juga:Prediksi Rigas FS vs Bodo/Glimt di Liga Champions 2024: Misi Sulit Sang Tuan RumahPolisi Selidiki Misteri Kematian di Gunung Cakrabuana, Penemuan Kerangka Wanita Bikin Geger Warga Pagerageung
”Dengan begitu dapat meningkatkan derajat kesehatan khususnya upaya dalam pencegahan penyakit diabetes melitus dan stunting,” ujarnya.
Optimalisasi peran tokoh agama Islam dari kedua mitra sebagai kader dalam melakukan promosi kesehatan untuk pencegahan penyakit diabetes melitus dan stunting.
Tujuannya agar seorang tokoh agama dapat ikut andil dalam perbaikan derajat kesehatan yang dapat dilakukan secara beriringan dengan kegiatan keagamaan yang selalu mereka lakukan.