TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Developer di Tasikmalaya H Ujang Cukanda menjadi korban pencurian dengan modus pecah kaca. Hal itu terjadi saat dirinya bertamu ke kafe Kemuning milik Iwan Saputra, kandidat Bupati Tasikmalaya di Pilkada Tasikmalaya 2024, Jumat (2/8/2024).
Peristiwa bermula saat H Ujang mengambil uang di Bank BCA Jalan Sutisna Senjaya senilai Rp 200 juta. Uang tersebut dia simpan ke dalam tas, menggunakan mobil kemudian dia singgah ke kafe Kemuning milik H Iwan Saputra di Jalan Kemuning Indah Kelurahan Empang Kecamatan Tawang.
H Ujang memang punya hubungan persahabatan yang baik dengan Iwan Saputra, pemilik kafe tersebut. Bahkan dirinya juga menjadi Ketua Tim Pemenangan H Iwan di Pilkada Tasikmalaya 2024.
Baca Juga:Pamit Antar Teman, Anak Usia 13 Tahun di Tasikmalaya Tak Kunjung PulangCukup Bayar Rp 5.000, Bisa Makan di Warung Nasi Murah Satmori Tasikmalaya, Mulai DIbuka Besok!
Belum lama dia masuk ke dalam kafe, ada temannya yang memberi tahu kaca mobilnya pecah. Diduga ada pencuri yang mengambil barang di mobil Mitsubishi Outlander putih miliknya. “Paling 5 menit ada teman masuk bilang, kaca (mobil) pecah,” ucapnya.
Awalnya H Ujang tidak percaya namun setelah dicek, ternuata kaca mobil bagian kiri depan sudah dalam kondisi pecah. Tas yang dia simpan di jok depan saat iti sudah raib dibawa oleh pelaku. “Ada bon (struk transaksi), ada gading (pipa rokok) tidak, ada lah tapi tidak begiti berharga,”
Beruntung tas berisi uang Rp 200 juta itu dia bawa masuk ke dalam kafe sehingga aman. Sedangkan tas yang diambil pelaku berisi beberapa dokumen bekas transaksi. “Karena pas turun (meninggalkan mobil) uang sudah dibawa, alhamdulillah aman,” ucapnya.
Disinggung kemungkinan orang yang mengikutinya, dirinya sempat waspada setelah keluar dari Bank. Namun setelah masuk ke gang Jalan Kemuning Indah, dia fokus pada jalan. “Tapi di situ (parkiran) ada orang pakai baju hijau, tapi biasanya kan di situ memang suka dipakai nangkring,” tuturnya.
Soal peruntukan uang tersebut, H Ujang mengaku untuk keperluan usahanya sebagai developer. Dirinya sudah bukan sekali dua kali membawa uang dengan nilai besar. “Untuk modal usaha, karena kami kan developer, kalau pengembang kan untuk bayar bon, bayar matrial, dan apa lah,” ucapnya.