TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Seorang anak berusia 13 tahun asal Purbaratu, Wunja Abtiar Putra dinyatakan hilang karena tak kunjung pulang setelah pamit untuk mengantarkan temannya. Diduga dia diajak oleh seorang pemuda yang baru dikenalnya belum lama ini.
Anak yang akrab disapa Abi merupakan anak dari Nisa Nurliana (31) warga Jalan KH Tb Abdillah Kampung Dalem Kelurahan Sukaasih Kecamatan Purbaratu. Dia pamit kepada sang ibu untuk mengantar temannya namun tak kunjung pulang.
Nisa menuturkan bahwa pada Rabu (31/7/2024) sekitar pukul 07.00 WIB Abi sempat meminta uang untuk beli bubur Rp 5.000. Dia pun pamit membawa motor untuk mengantar temannya. “Katanya mau ngantar teman ke Nagrak,” ungkapnya kepada Radar, Kamis (1/8/2024).
Baca Juga:Cukup Bayar Rp 5.000, Bisa Makan di Warung Nasi Murah Satmori Tasikmalaya, Mulai DIbuka Besok!Antrean Haji 24 Tahun, Kuota Jemaah untuk Kota Tasikmalaya Diharap Bertambah Tahun 2025
Namun dari informasi saudaranya, saat itu Abi ditunggui oleh dua orang di depan rumah. Satu orang memang orang Nagrak dan satu lagi masih tergolong asing. “Pamannya (Abi) yang lihat, jadi berangkat bareng dua orang temannya,” tuturnya.
Sampai sore hingga malam hari Abi tidak kunjung pulang sehingga keluarga menyusul ke wilayah Nagrak. Diketahui setelah mengantar temannya ke Nagrak, Abi terus berangkat lagi dengan pemuda berinisial R yang sempat menunggu di depan rumahnya. “Pemuda sekitar 25 tahun, katanya baru-baru ini kenal dengan Abi saat nongkrong,” ucapnya.
Keluarga sudah melaporkan hilangnya Abi ke Polsek Cibeureum serta menelusuri asal usul R yang sebelumnya tinggal di Saripin Kecamatan Purbaratu. Namun setelah dicek ternyata keluargannya sudah lama pindah ke Perum Cisalak. “Pas dicek ke perum Cisalak juga rumah keluargannya sudah dijual dan pindah ke Singaparna,” terangnya.
Setelah dicek ke Singaparna, keluarga Abi berhasil menemukan rumah R dan bertemu orang tua asuhnya. Disebutkan bahwa R sudah lama tinggal di jalanan dan jarang pulang ke rumah. “Informasi terakhir katanya pergi ke Bandung,” tuturnya.
Dengan kondisi ini, Nisa pun bingung serta khawatir terjadi hal-hal buruk menimpa anaknya. Apalagi dia bersama orang yang menurutnya belum lama dia kenal di jalanan. “Kalau untuk motor saya bisa merelakan, asalkan anak saya ketemu dengan selamat,” katanya.