GARUT, RADARTASIK.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengadakan kegiatan apel Kesiapsiagaan Bencana di Kabupaten Garut. Kegiatan dalam upaya mitigas bencana alam ini digelar di lapang Setda Garut Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis, 1 Agustus 2024.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saepulloh mengatakan, apel dilakukan karena mendapatkan surat dari BMKG terkait adanya kemarau selama dua bulan.
”Ini suatu kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita untuk mengajak masyarakat untuk ikut siap siaga,” ucapnya.
Baca Juga:Polisi Selidiki Misteri Kematian di Gunung Cakrabuana, Penemuan Kerangka Wanita Bikin Geger Warga Pagerageung257 Petani Milenial Lulusan Polbangtan Bogor Siap Mengubah Wajah Pertanian Indonesia
Aah mengatakan, apel kesiapsiagaan juga sebagai antisipasi ketika menghadapi bencana kekeringan. Jangan sampai seperti tahun-tahun sebelumnya yang terjadi kepanikan, kekurangan, dan sebagainnya.
Selain masyarakat, BPBD juga mengajak seluruh elemen termasuk di dalamnya perangkat daerah dan relawan kebencanaan.
”Rekan kita relawan semua perangkat daerah semua elemen untuk bersama-sama siap siaga dalam bencana kekeringan,” katanya.
Aah menjelaskan, bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab BPBD, akan tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama.
Pihaknya pun sudah mendapatkan laporan beberapa kecamatan mengalami kekeringan namun tidak parah.
”Itu baru laporan, Kecamatan Cibalong, Kecamatan Cigedug, Kecamatan Selaawi, dan Kecamatan malangbong,” tuturnya.
Namun dari beberapa kecamatan yang melaporkan terjadi kekeringan, masih tersedia air di beberapa titik. Tidak diperlukan pengiriman langsung dari BPBD.
Baca Juga:Lulusan Polbangtan Bogor Resmi Dilantik, Siap Menjadi Paramedik Veteriner yang Menggebrak Kesehatan HewanInovator Luar Biasa, 24 Tokoh Indonesia Terima Penghargaan Satu Inspirasi 2024, Ini Daftar Nama-namanya
Melihat dari tahun lalu, Aah mengatakan ada sekitar 27 kecamatan mengalami kekeringan dengan jumlah desa sebanyak 191 desa dari 442 desa yang ada.
”Tapi sekarang kita masih hujan, jadi di beberapa tempat spot masih hujan,” katanya.
Penjabat (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin mengatakan, musim hujan atau musim kemarau tidak bisa ditentukan. Sebab prediksi-prediksi yang diberikan pun kadang tidak tepat.
Maka dari itu sudah sepatutnya seluruh elemen mempersiapkan dan mewaspadai terkait bencana, baik longsor, banjir, kekeringan, dan yang lainnya.
”Kesiapsiagaan menghadapi bencana baik kekeringan atau lainnya harus kita siapkan sebaik-baiknya,” katanya.
Ia menerangkan Kabupaten Garut cukup luas jangkauannya, sehingga tidak dimungkinkan jika pemerintah bekerja sendirian. Perlu kolaborasi antara TNI, Polri, masyarakat, dan para pegiat kebencanaan. (Agi Sugiana)