TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Melepas statusnya sebagai ASN memacu H Ivan Dicksan Hasanudin untuk berfokus menghadapi Pilkada 2024. Sebagai yang paling berpengalaman ngantor di Bale Kota Tasikmalaya, ia tak ingin pasangan wakil yang ‘ecek-ecek’.
Dengan pengalamannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) hampir 30 tahun, ia memproyeksikan calon pasangannya di Pilkada 2024, haruslah sosok yang sudah berpengalaman dan bisa diajak ‘berlari’ menjalankan roda pemerintahan.
“Tentunya saya tidak ingin sendiri ya. Harus berbagi tugas, peran, dengan mitra, dengan pasangan. Sehingga jangan sampai saya ingin lari, yang ini masih belajar,” ujarnya kepada Radar, usai menerima SK Pensiun di Bale Kota Tasikmalaya, Kamis 1 Agustus 2024.
Baca Juga:Viman Alfarizi Bicara soal Terbengkalainya Terminal Indihiang dan Money Politics di Pilkada 2024!Rois Syuriah PCNU Sebut Sudah Saatnya PKB Memimpin Kota Tasikmalaya di 2024!
Tak hanya itu, Ivan ingin pasangannya nanti bisa bermitra dan punya pandangan yang sama. Terlebih punya orientasi melayani dan paham pemerintahan dengan baik. Meski ia juga tak menampikkan, melirik ‘isi dompet’.
“Ya mudah-mudahan. Kayaknya itu salah satunya. Karena cost politik itu ada,” ucapnya.
Saat ini ia masih berpegang teguh pada niat awalnya untuk menduduki kursi nomor 1 di Kota Tasikmalaya itu. Meski Ivan mengakui harus sadar diri, dengan realitas dan dinamika politik yang terus bergulir.
“Ya mungkin seminggu dua minggu ini. Karena ini kan semua berproses ke DPP, ke pusat. Sementara ini proses saya untuk Z1 masih berjalan sebagaimana yang direncanakan. Jadi saya fokus ke sana,” katanya.
Saat ditanya apakah akan tergoda pada penawaran jadi calon wakil, Ivan tak menjawab lugas. Ia masih yakin, diberi amanah jadi Calon Wali Kota Tasikmalaya.
“Karena saya maju juga kan tidak hanya niat saya pribadi. Tetapi kan ada support dan dorongan dari berbagai elemen. Dan mereka berharap saya jadi Z1. Nah ini barangkali saya harus menjaga amanah itu. Nanti juga saya harus fokus, kalaupun saya harus realistis,” lanjut Ivan.
Ivan sendiri mengaku cukup terkesiap dan mendapat banyak ‘kejutan’ ketika masuk ke dunia politik. Maka dari itu, ia selalu menyiapkan diri menghadapi segala kemungkinan yang bisa berubah dengan cepat.