TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Asumsi Stadion jadi “tumbal” lapangan upacara atau alun-alun Dadaha ditepis oleh UPTD Pengelola Komplek Dadaha Disporabudpar. Pasalnya sejak awal peminjaman tempat dari pihak Event Organizer (EO) penyelenggara konser band Radja langsung tertuju ke stadion.
Hal itu diungkapkan Plh Kepala UPTD Pengelola Komplek Dadaha Mulyono yang menegaskan tidak ada istilah stadion ditumbalkan. Pasalnya sejak awal penyelenggara memang meminjam stadion untuk acara konser band Radja. “Kalau misal awalnya pinjam lapangan terus kita arahkan ke stadion, baru itu ditumbalkan,” ungkapnya kepada Radar, Senin (29/7/2024).
Jika saja pihak penyelenggara atau EO meminjam lapangan untuk acara konser band radja, pihaknya pun tidak akan menghalangi. Karena pada dasarnya lapangan itu pun bisa saja dijadikan tempat untuk event konser musik. “Kalau dari awal pinjamnya lapangan kita juga akan berikan,” tuturnya.
Baca Juga:Dari Mulai Potong Cincin Sampai Urusan Kunci Sepeda Motor, Ditangani Damkar Kota TasikmalayaJadi Tumbal? Stadion Boleh Dipakai Konser Musik, Tapi Lapangan Upacara Alun-Alun Dadaha Tidak Boleh
Hanya saja, konsekuensi perbaikan kerusakan tetap berlaku ketika menggunakan lapangan tersebut. Terlepas nilai kerusakannya besar atau kecil, tentunya pihak EO harus bertanggung jawab. “Mungkin karena biaya perbaikannya akan tinggi, jadinya memilih stadion,” ucapnya.
Disinggung pihak UPTD memperbolehkan penggunaan stadion untuk acara konser, pada dasarnya sarana tersebut terbilang serba guna. Ketika kondisinya memungkinkan, kegiatan non sepak bola pun bisa dilaksanakan di sana. “Kan tidak harus sepak bola saja,” tuturnya.
Jika berbicara kerusakan, kata Mulyono, lapangan Stadion Wiradadaha tetap rusak ketika digunakan event sepak bola. Namun hal itu tidak menjadi persoalan selama pengguna membayar retribusi untuk biaya pemeliharaan. “Dipakai main bola juga efek kerusakan tetap ada,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pengurus Persikotas Asep WK mengatakan konser musik biasanya dilaksanakan di lapangan upacara Dadaha. Anehnya sekarang difasilitasi di Stadion Wiradadaha yang tentu akan merusak lapangan untuk sepak bola.
“Biasanya kan di lapangan upacara, kenapa sekarang jadi di stadion,” ungkapnya, Minggu (28/7/2024).
Jika ada kekhawatiran lapangan atau alun-alun dadaha rusak, hal itu lebih aneh lagi. Karena lapangan di stadion Wiradadaha pun tentu rusak ketika digunakan untuk konser musik. “Kenapa di lapangan tidak bisa karena takut rusak, tapi di stadion mau rusak pun boleh,” ujar Asep.