TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tepat tanggal 26 Juli 2024, Kabupaten Tasikmalaya memasuki usia ke-392 tahun. Namun, di usianya saat ini, daerah yang memiliki 351 desa dan 39 kecamatan ini belum menunjukkan kemajuan signifikan dari berbagai sektor yang sebenarnya memiliki potensi besar.
Pada momen ini, Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Muslim memberikan refleksi atau catatan di usia Kabupaten Tasikmalaya saat ini. Banyak hal yang harus menjadi perhatian serius pada momentum ini agar kabupaten lebih maju lagi.
Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tasikmalaya ini merangkum beberapa poin yang harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah, khususnya pada momen hari jadi ini agar menjadikan perbaikan.
Baca Juga:Terima SK DPP Partai Demokrat untuk Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, Cecep dan Asep Semakin di DepanAsep Dzulfikri Naikan Bargaining, PAN Kabupaten Tasikmalaya Berada di Tiga Kandidat Potensial
Pertama, kata Asep Muslim, yang harus jadi renungan pemerintah daerah dan khususnya Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto adalah soal optimalisasi aset yang ada di Kota Tasikmalaya. Pasalnya, sejak pindah ibukota ke Singaparna aset tersebut belum pernah dimanfaatkan secara maksimal oleh pemda di bawah pimpinan beberapa kepala daerah lainnya.
“Kita ambil contoh eks terminal dan setda lama, bupati dari beberapa era sampai saat ini Ade Sugianto tidak mampu mendatangkan investor dalam pemanfaatan aset tersebut. Ini menunjukkan ternyata bupati kita ini tidak punya visi, sudah sekian bupati masih seperti itu,” ujarnya.
Dampak dari tidak dimanfaatkannya aset tersebut, kata dia, jelas sangat banyak. Pertama kondisi aset menjadi terlantar karena tak terurus. Kemudian, aset-aset yang berlokasi strategis menjadi tidak bermanfaat karena tak menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Padahal aset-aset tersebut sangat strategis untuk dioptimalkan dalam menggenjot pendapatan asli daerah kita yang masih sangat minim,” ujarnya kepada Radar, Minggu (28/7/2024).
Padahal, kata dia, aset-aset tersebut sangat strategis sekali lokasinya. Jelas jika dikolaborasikan dengan investor akan sangat menjanjikan. “Saya juga yakin sebenarnya kalau pemda welcome, akan banyak investor yang melirik aset kita yang ada di Kota Tasikmalaya,” ujar mantan ketua GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya ini.
Kemudian, kata dia, dari sektor pariwisata juga masih menjadi pekerjaan rumah yang tak pernah kunjung selesai. Pemda hari ini seolah tidak peka akan adanya potensi besar pariwisata yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Padahal, jika potensi ini dikembangkan dan dikemas secara maksimal bisa berdampak terhadap peningkatan PAD.