PAD Kabupaten Ciamis Susah Naik, Pengamat dan Pengusaha Beberkan Fakta Begini

Pengusaha Properti Ciamis H Asep Guung saat memaparkan PAD Kabupaten Ciamis
Pengusaha Properti Ciamis H Asep Guung mengisi materi pembukaan Konferensi Cabang ke-XXII HMI Ciamis dan Musyawarah Kohati Cabang (Muskohcab) Ciamis di aula gedung PGRI pada Senin 29 Juli 2024. (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Ciamis menjadi sorotan dalam pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XXII dan Musyawarah Kohati Cabang (Muskohcab) HMI Cabang Ciamis yang digelar pada Senin 29 Juli 2024 di aula PGRI.

Dalam kesempatan itu, akademisi sekaligus pengamat sosial politik Kabupaten Ciamis, Endin Lidinillah, menilai PAD Ciamis sulit naik lantaran kurangnya keterlibatan masyarakat dalam berbagai program pembangunan. Hal ini membuat wilayah dengan julukan Kota Manis itu sulit meraih kemandirian fiskal.

Ia kemudian membeber data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), total PAD pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Ciamis dari tahun ke tahun masih sangat rendah. Seperti pendapatan daerah (PD) tahun 2021 yang mencapai Rp 2,1 triliun. Dari jumlah itu pendapatan asli daerahnya hanya Rp 273 miliar.

Baca Juga:Viman Alfarizi Bicara soal Terbengkalainya Terminal Indihiang dan Money Politics di Pilkada 2024!Rois Syuriah PCNU Sebut Sudah Saatnya PKB Memimpin Kota Tasikmalaya di 2024!

Lalu pendapatan daerah tahun 2022 yang masih tetap Rp 2,6 miliar, kontribusi PAD sempat naik menjadi sekitar Rp 301 miliar. Namun pada tahun 2023, PAD Ciamis kembali merosot. Dari total pendapatan daerah 2,7 triliun, pendapatan asli daerahnya hanya Rp 274 miliar.

“Lalu bagaimana Kabupaten Ciamis dapat kemandirian fiskal kalau hanya PAD-nya diangka rata-rata 10 persen dari total pendapatan daerah, dari transfer pemerintah pusat dan provinsi. Kalau mau kemandirian fiskal mestinya PAD rata-rata 50 persen dari total pendapatan daerah dari transfer pemerintah pusat dan provinsi,” kata Endin.

Ia pun menilai berbagai program dan woro-woro yang disampaikan Pemkab Ciamis tentang strategi menaikan PAD selama ini hanya ‘hiasan bibir’ semata. Sebab pada kenyataannya tidak tercapai.

Seperti strategi meningkatkan kinerja BUMD, serta revitalisasi serta pendayagunaan berbagai aset pemerintah yang semuanya belum mampu mendongkrak PAD. Stadion Atletik, Stadion Galuh, dan asrama atlet hingga saat ini masih menganggur. Tidak menghasilkan PAD.

“Narasi bagus. Akan tetapi dalam penerapan tidak jalan. Padahal ketika dimanfaat untuk PAD kan ada (pemasukan) daripada menganggur seperti itu. BUMD juga kurang maksimal dalam meraup laba. Apalagi sumber daya manusia (SDM) masih perlu diperbaiki,” paparnya.

“Selagi PAD tidak naik jangan berharap ada akselerasi pembangunan Kabupaten Ciamis. Kecuali partisipasi masyarakat ditingkatkan dan naikkan PAD,” tambah dia.

0 Komentar