”Kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi petani. Akan tetapi juga mengasah keterampilan dan kepedulian sosial dosen dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” katanya.
Lalu pemateri pembuatan pupuk organik yaitu Ir Yanto Yulianto MP dan Anita Dwy Fitria SP MP. Mereka pun menjelaskan kepada petani untuk menjelaskan manfaat dan cara pembuatan pupuk organik.
”Keberlanjutan tanaman pala bergantung pada input nutrisi yang diberikan apabila nutrisi tanaman terpenuhi maka tanaman pala akan tumbuh sehat dan tidak rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman,” ujar Yanto.
Baca Juga:Inovator Luar Biasa, 24 Tokoh Indonesia Terima Penghargaan Satu Inspirasi 2024, Ini Daftar Nama-namanyaDitangkap Kejaksaan, Ini Modus Kejahatan Karyawan Pegadaian Cabang Banjar
”Sisa tanaman, sisa sampah rumah tangga, kotoran ternak perlu dikomposkan terlebih dahulu sebelum dijadikan pupuk. Hal ini berkaitan dengan peningkatan kualitas pupuk organik dan lamanya dekomposisi serta mineralisasi,” kata Anita.
Kepala BPP Karangjaya Suherli SSt menjelaskan, kedatangan tim dosen Fakultas Pertanian Unsil sangat membantu petani dengan adanya pelatihan ini. ”Selain menambah pengetahuan, kami juga jadi lebih yakin untuk beralih ke pupuk organik,” ujarnya.
Dengan begitu, lanjut ia, mudah-mudahan petani dapat konsisten untuk menerapkan secara mandiri pembuatan pupuk organik. Sehingga pengeluaran biaya usaha tani pala dapat berkurang karena beralih ke pupuk organik yang dibuat sendiri oleh petani.
”Dengan demikian petani tidak perlu membeli pupuk ke toko tani yang jaraknya cukup jauh dari desa,” katanya. (Fatkhur Rizqi)