Pentingnya Pertanian Berkelanjutan, Unsil Latih Petani di Kabupaten Tasikmalaya Membuat Pupuk Organik

membuat pupuk organik
Kegiatan pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Unsil di Desa Citalahab Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu, 20 Juli 2024. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim Dosen Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melalui dukungan dana riset dan pengabdian masyarakat DIPA Unsil mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD). Itu untuk mendukung keberlanjutan komoditas pala dari sisi budidaya dan pemasaran.

Kegiatan pengabdian masyarakat pertama terkait pembuatan pupuk organik cair dan kompos dilaksanakan di Desa Citalahab Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu, 20 Juli 2024. 

Pelaksanaan pelatihan ini berjalan lancar berkat dukungan dan koordinasi antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bersama Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dan peserta kegiatan yaitu anggota kelompok tani Desa Citalahab sekitar 30 orang.

Baca Juga:Inovator Luar Biasa, 24 Tokoh Indonesia Terima Penghargaan Satu Inspirasi 2024, Ini Daftar Nama-namanyaDitangkap Kejaksaan, Ini Modus Kejahatan Karyawan Pegadaian Cabang Banjar

Kegiatan ini kerja sama dengan BPP Karangjaya untuk mengajarkan cara pembuatan pupuk organik baik pupuk kompos dan pupuk organik cair dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan.

Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Unsil Dwi Apriyani SP MSi menjelaskan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

”Kami ingin memberikan solusi yang ramah lingkungan dan ekonomis bagi petani dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Pupuk organik tidak hanya baik untuk tanah, tetapi juga untuk hasil pertanian yang lebih sehat,” katanya.

Lalu, tim dosen memberikan pelatihan mulai dari teori dasar tentang pupuk organik hingga praktik langsung pembuatan pupuk dari bahan-bahan seperti sisa-sisa makanan, dedaunan kering, air cucian beras, dan kotoran hewan.

”Pada kegiatan ini petani diberikan brosur panduan dalam pembuatan pupuk organik agar memudahkan dalam pembuatan pupuk organik secara mandiri,” ujarnya.

Selain melakukan pelatihan, tim dosen juga memberikan bantuan berupa alat-alat sederhana untuk pembuatan pupuk organik seperti ember komposter, M-bio, molase, soil tester dan airlock. Diharapkan, alat-alat ini dapat terus digunakan oleh petani untuk memproduksi pupuk organik secara mandiri.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan kerja sama antara Fakultas Pertanian Unsil dan masyarakat Desa Citalahab dapat terus terjalin.

0 Komentar