TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Konser musik band Radja di stadion Wiradadaha dinilai perlu diperhitungkan dampaknya, termasuk pada aktivitas pegiat sepak bola. Jangan sampai, mereka yang lebih berhak memanfaatkannya jadi terkena dampaknya.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Bagas Suryono mengatakan bahwa yang lebih berhak untuk memanfaatkan Stadion Wiradadaha adalah pegiat sepak bola. Baik itu untuk event kompetisi, latihan dan kepentingan lain yang berkaitan dengan olahraga.
“Karena stadion itu disediakan sebagai fasilitas olah raga kan, terutama sepak bola,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (26/7/2024).
Baca Juga:Polisi Temukan 273 Botol Miras dalam Kontrakan dan Warung di TasikmalayaDukungan PKB Sudah Bulat, 2 Figur Top of Mind Dibidik Yanto Oce Menjadi Pasangan di Pilkada Kota Tasikmalaya
Politisi PAN itu merasa kurang berhak menyoal penyalahgunaan dari fasilitas olahraga itu. Namun yang perlu diingat adalah penyelenggaraan konser itu jangan sampao berdampak negatif terhadap aktivitas pegiat sepak bola. “Jangan sampai mereka yang lebih berhak menggunakannya jadi dirugikan,” katanya.
Pertama masalah jadwal, harus dipastikan bahwa tidak klub atau SSB yang akan memanfaatkan stadion Wiradadaha. Baik itu dalam bentuk event kompetisi sampai dengan latihan. “Jadi pastikan memang tidak ada yang akan latihan, bertanding sepak bola di stadion,” ucapnya.
Kedua yakni masalah dampak ketika terjadi kerusakan, khususnya pada rumput. Meskipun ada jaminan akan diperbaiki, upaya itu tentunya membituhkan proses sampai lapangan kembali layak. “Harus diperhitungkan berapa lama stadion tidak bisa digunakan untuk sepak bola, efek dari kerusakan lapangan,” ujarnya.
Sejurus dengan itu Ketua PSSI Kota Tasikmalaya H Wahid juga menyesalkan penggunaan stadion untuk konser. Karena sudah pasti kondisi lapangan akan rusak dan kurang layak digunakan untuk sepak bola. “Tentu menyayangkan, kenapa sampai stadion digunakan acara konser,” ucap pria yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya itu.
Pihaknya menyadari kewenangan ada di UPTD Pengelola Komplek Dadaha dan Disporabudpar. Kendati demikian alangkah lebih baik fasilitas olah raga sepak bola iti bisa difungsikan secara bijak. “Apalagi kita tahu tidak ada anggaran pemeliharaan
Pemulihan atau perbaikan lapangan yang biasa dilakukan lebih kepada pembenahan struktur lapangan agar rata. Bukan pemulihan rumput selayaknya perbaikan profesional. “Paling diratakan dan ditaburi pasir saja, jadi pemulihan rumputnya mengandalkan faktor alam,” katanya.