Ia pun mengingatkan bahwa tidak semua kalangan masyarakat memahami tata cara pengasapan yang benar.
Sehingga sosialisasi dan edukasi tentang tata cara menjaga lingkungan yang bersih dan sehat menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan untuk melaksanakannya secara masif.
“Bahkan sekarang banyak gerakan relawan lakukan fogging ke masyarakat beraksi sosial. Kami apresiasi itu. Membantu masyarakat yang waswas di bawah secara psikologis,” ujar Politisi PKS tersebut.
Baca Juga:Transformasi Baru Polbangtan Kementan, dari Syaifuddin ke Yoyon Haryanto, Siap Menghadapi Tantangan Masa DepanEra Baru Media, B-Universe dan Disway Berkolaborasi, Menuju Dominasi 400 Media Network
Kalau pun, fogging disebut bukan lagi cara efektif untuk mencegah DBD, ia meminta Dinas Kesehatan mengevaluasi cara itu dan menyosialisasikan upaya lain yang lebih efektif kepada masyarakat.
“Nah seperti apa upaya itu? (cara mencegah DBD yang benar, red) harus disampaikan terus-menerus, edukasi ke masyarakat,” tegasnya.
Selain itu ia juga mengingatkan Dinkes, agar melakukan perancangan program dengan baik terutama memberikan edukasi dan pelatihan ke kader kesehatan dan juga tokoh masyarakat.
“Ya harus dianggarkan (untuk sosialisasi dan edukasi). Karena penyelamatan masyarakat itu prioritas. Kalau kendala anggaran, atau treatment kurang efektif harusnya berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya agar kasus tidak terus menanjak setiap tahunnya,” papar Politisi PKS tersebut. (Firgiawan)