Oleh: H. Dindin C Nurdin (Direktur Peduli Bakti Pesantren Foundation Jabar)
PETA kontestasi pilkada bertumpu erat pada magnet figur pasangan kandidat wali kota dan wakil wali kota. Kecermatan dan ketepatan dalam memadukan unsur power partai politik koalisi dengan daya elektoral pasangan kandidat dipastikan mampu menguasai lawan pesaing dan mendekatkan pada kemenangan.
Menarik untuk dicermati adalah skuad koalisi Partai Gerindra, Nasdem dan PBB yang sejak awal sudah “Paten Bin Permanen” dengan kandidatnya Viman Alfarizi. Partai Gerindra cukup mewarnai kontestasi, hal ini terlihat dalam proses rekrutmen bakal wali kota yang dilakukan “kontes penjaringan” melalui survei internal Partai Gerindra.
Baca Juga:SK PAN Diprediksi Mendekat ke Murjani Jelang Pendaftaran Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Gansa Persada MAN 1 Tasikmalaya Raih Juara 1 di Hari Bhakti Adhyaksa Ke-64
Figur kandidat yang sedang proses dijaring sebagai pendamping Viman Alfarizi yang cenderung dominan mendapat sorotan publik adalah H Agus Wahyudin, Dicky Chandra dan Rezqi Budiman. Yang ketiganya memiliki latar belakang berbeda.
H Agus Wahyudin dikenal aktor politik kawakan Kota Tasik, kemudian Dicky Chandra populer selebritis kawakan atau aktor seniman, sedangkan Rezqi representasi milenial yang baru masuk kancah politik, namun keluarga besarnya memiliki historical politik yang panjang di Kota Tasik ini.
Merujuk kamus baku popularitas sudah tentu Dicky Chandra sebagai selebritis dikenal banyak khalayak, namun “keterkenalan” dalam kontestasi politik belum tentu berbuah “keterpilihan” fakta di pileg tahun 2024 banyak selebritis yang tidak lolos dan tercatat sebagai “Caleg Gagal”.
Jika dikomparasikan basis kekuatan antara H Agus Wahyudin Dicky Chandra dan Rezqi Budiman terdapat kekuatan mencolok dimiliki H Agus Wahyudin. Selain kekuatannya memahami kontur politik Kota Tasik karena pengalaman menjadi Ketua DPRD dan 4 periode duduk di legislatif.
Kekuatan strategis H Agus Wahyudin berikutnya adalah menguasai struktur politik, karena saat ini menduduki posisi wakil ketua DPW PPP Jabar yang secara otomatis menguasai medan struktur grass root melalui ranah kebijakan partai.
Dimensi kekuatan modalitas politik dan grass root Dicky Chandra cenderung tidak memiliki akar basis yang terstruktur, begitu juga Rezqi Budiman. Meski tokoh muda, namun belum sarat pengalaman dan mumpuni dalam konstelasi politik Kota Tasik.