Terpisah, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowansyah sebelumnya menyatakan akan tetap melanjutkan penertiban pedagang kaki lima di kawasan Dadaha.
Penertiban itu sudah jadi kebutuhan mutlak lantaran trotoar yang mereka gunakan untuk jualan sebenarnya adalah sarana bagi pejalan kaki. Meski begitu, dirinya bertekad untuk menjadikan Dadaha sebagai kawasan wisata kuliner.
“Kita akan mendeklarasikan kita ini kota perdagangan dan jasa. Artinya kekuatan di Kota Tasik itu gak bisa di sektor yang lain. Sektornya adalah perdagangan dan jasa. Salah satunya pariwisata. Artinya setiap jengkal tanah di Kota Tasikmalaya bagaimana bisa menghasilkan bagi Kota Tasik,” kata Cheka usai membuka kejuaraan bulu tangkis di Gor Susi Susanti pada hari Rabu 24 Juli 2024.
Baca Juga:Kemandegan Koalisi dan Magnet Figuritas Kandidat yang Lemah di Pilkada Kota Tasik 2024!SK PAN Diprediksi Mendekat ke Murjani Jelang Pendaftaran Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!
“Untuk itu desain-desain dan lain sebagainya itu akan sangat memperngaruhi keindahan, sehingga menarik orang untuk bisa datang. Termasuk wisata belanja,” tambahnya.
Perlahan tapi pasti, PKL kini tidak boleh lagi berjualan di area trotoar Alun-Alun Dadaha Kota Tasikmalaya. Begitupun dari sisi lainnya, Cheka mengatakan akan membereskannya secara bertahap.
“Kita harus bertahap, tidak mudah juga seperti membalikkan telapak tangan. Tapi jadi support lah, ada harapan kita ingin memberikan kenyamanan bagi semakin banyak orang. Untuk olahraga, berwisata, dan lain sebagainya,” pungkasnya. (Ayu Sabrina)