CIAMIS, RADARTASIK.ID – Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Ciamis menerjunkan beberapa petugas untuk membersihkan sampah di kolong Jembatan Cigayam yang menumpuk.
Plt Kepala UPTD Kebersihan Persampahan Pertamanan DPRKPLH Ciamis Jajat Sudradjat mengatakan aksi bersih-bersih sampah di kolong jembatan Cigayam Jalan raya Sindangkasih-Cikoneng dilakukan mulai dari pukul 13.00 wib. Akan tetapi pembersihan sampah ini tidak bisa dituntaskan dalam satu hari.
“Rencananya setelah dilakukan pengangkutan sampah oleh dinas. Akan ada pembersihan lanjutan bersih-bersih sungai yang dilakukan oleh kedua desa yaitu Sindangkasih dan Sukasenang,” katanya kepada Radar, Selasa 23 Juli 2024.
Baca Juga:SK PAN Diprediksi Mendekat ke Murjani Jelang Pendaftaran Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Gansa Persada MAN 1 Tasikmalaya Raih Juara 1 di Hari Bhakti Adhyaksa Ke-64
Ia menyebut pembersihan lanjutan diperlukan lantaran sampah yang mengendap di bawah jembatan itu terlalu tebal. Sejumlah petugas yang diturunkan tidak mampu membersijhkannya sekaligus. Bahkan, ada hal yang menggelitik adalah aksi bersih-bersih sampah di kolong jembatan itu juga dibhantu oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang kala itu sedang berada di lokasi.
“Kita pun menurunkan beberapa petugas kebersihan dan dibantu ODGJ juga waktu beristirahat di kolong jembatan Cigayam tersebut,” ujarnya.
Ian menegaskan tebalnya sampah yang menutupi saluran sungai itu menunjukan bahwa bukan hanya ODGJ yang diduga membuang sampah ke sana. Tetapi warga setempat juga melakukan hal serupa.
“Ketika ada gerakan bersih-bersih dari masyarakat, kita pun siap untuk mengangkut sampahnya,” kata dia.
Kepala DPRKPLH Ciamis Okta Jabal Nugraha menyampaikan terkait banyak sampah di kolong jembatan Cigayam tersebut, pihak langsung mengecek ke lokasi sebagai tindaklanjut.
“Setelah datang ke lokasi, petugas kebersihan pun langsung membersihkannya,” ujarnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, ia pun berpesan agar masyarakat desa Sindangkasih membuang sampah pada tempatnya. Karena di desa sudah ada TPS 3R di samping atau belakang kantor desa.
“Saya mengimbau masyarakat membuang sampah ke TPS tersebut dan mohon bantu desa mensosialisasikan. Serta butuh kesadaran dari masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik, sehingga bisa di tabung bank sampah setempat sesuai jenisnya agar menjadi nilai ekonomi,” katanya.