Bagaimana pun, setiap tahunnya di Kota Tasikmalaya selalu terjadi kasus yang relatif tinggi urusan wabah tersebut.
“Karena secara eksisting dengan program yang ada saat ini rasanya belum efektif. Karena faktanya DBD belum tertangani dengan baik dan faktanya tiap tahun timbulkan korban jiwa,” tegas Politisi Gerindra tersebut.
Pihaknya pun bakal meningkatkan pengawasan dan monitoring penanganannya. Terutama melihat sejauhmana eksekutif merealisasikan amanat Perda Penanggulangan Penyakit. “Apakah sudah menjalankan amanat perda, itu jadi catatan kami soal DBD. Ini akan kami monitoring lagi lewat rapat dengar pendapat dengan dinas terkait,” kata Gilman.
Baca Juga:SK PAN Diprediksi Mendekat ke Murjani Jelang Pendaftaran Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Gansa Persada MAN 1 Tasikmalaya Raih Juara 1 di Hari Bhakti Adhyaksa Ke-64
Diberitakan sebelumnya, jumlah kasus DBD di Kota Tasikmalaya sejak Januari hingga pertengahan Juli 2024 mencapai 1.239 kasus.
Dari jumlah itu empat diantaranya meninggal dunia. Terdiri dari dua balita usia 3 dan 4 tahun serta dua remaja berusia 15 dan 18 tahun. (Firgiawan)