PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Polres Pangandaran sedang menyelidiki kasus dugaan keracunan massal yang melibatkan siswa baru di SMAN 1 Mangunjaya Kabupaten Pangandaran.
Kapolres Pangandaran AKBP Mujianto menyatakan keprihatinan atas insiden tersebut dan berharap agar para korban segera pulih.
Penyelidikan kasus keracunan massal SMAN 1 Mangunjaya masih dilakukan dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran dan puskesmas setempat.
Baca Juga:PPK Ormawa Aksara UPI Tasikmalaya Dorong Desa Cimanggu Menjadi Desa CerdasPetani Dapat Bantuan Pompa Air, Genjot Produktivitas Pertanian di Desa Jayaputra Kabupaten Tasikmalaya
AKBP Mujianto juga mengungkapkan bahwa penyidik Polres Pangandaran telah meminta keterangan dari berbagai pihak dan mengambil sampel nasi kotak yang diberikan kepada siswa yang mengalami keracunan.
Proses penyelidikan kasus keracunan massal ini akan dilanjutkan hingga ditemukan penyebabnya. ”Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Kepala Puskesmas Mangunjaya Suyanto melaporkan bahwa dari 11 siswa yang dirawat di puskesmas, kondisi mereka sudah membaik dan telah dipulangkan ke rumah masing-masing.
Saat ini, terdapat 20 siswa yang masih dirawat di puskesmas dan 30 siswa lainnya dirawat di ruang kelas sekolah.
Setelah pemeriksaan, 11 siswa yang dirawat di ruang kelas telah dinyatakan sehat dan dipulangkan.
Sisa siswa akan diperiksa kembali pada sore hari, dan jika kondisinya membaik, mereka juga akan dipulangkan.
Dua siswa lainnya harus dirujuk ke RSUD Pandega Pangandaran karena kondisi kesehatan mereka memburuk.
Baca Juga:Transformasi Berkendara Ramah Lingkungan, PT DAM Perkenalkan Honda EM1 e: dalam Rangkaian ESG MissionSharp Perkuat Dominasi di Asean dengan Peluncuran Produk-Produk Futuristik di Sharp Sync Up 2024
Siswa yang masih dalam perawatan medis di puskesmas dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diperkirakan akan dipulangkan pada Senin.
Sebelumnya, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 13 Provinsi Jawa Barat Widi Kurniatun menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar trombosit yang sangat tinggi pada tubuh siswa, menandakan kemungkinan adanya bakteri.
Namun, jenis bakteri tersebut belum dapat dipastikan dan perlu dilakukan tes lebih lanjut.
Widi juga menyebutkan bahwa penyebab keracunan, apakah terkait dengan nasi kotak yang diberikan pada Kamis, 19 Juli 2024, belum bisa dipastikan karena hasil laboratorium makanan masih belum keluar.
Jumlah siswa SMAN 1 Mangunjaya yang diduga mengalami keracunan mencapai 66 orang, yang dirawat di empat lokasi berbeda.
Hingga Jumat sekitar pukul 21.30 WIB, total siswa yang sakit dan dirawat telah mencapai angka tersebut. (Deni Nurdiansah)