Menurutnya masalah silsilah ini masuk jadi syarat ketiga untuk menentukan pilihan yang tepat.
“Bisa keturunan biologis masalah kepemimpinan, tentu itupun juga sudah jadi trah. Bahwa dia itu dilahirkan dari orang tua yang tokoh pendidikan, tokoh politik, tokoh ekonomi, misalkan begitu. Sebagai penggerak di masyarakat minimal anak RT atau anak kepala dusun, atau anak lurah. Atau ya memang jadi pimpinan dirinya sendiri lah,” tuturnya.
Namun Haris mengatakan, jika seorang calon pemimpin memiliki standar yang biasa saja dalam segala aspek, ia andalkan calon pemimpin yang taat agama.
Baca Juga:Ditunjuk Jadi Ketua Kelompok Relawan Ridwan Kamil di Tasikmalaya. Ihsan B Nadirin: Gasssskeunn!Peran KPU dan Bawaslu Nyaris Tak Terdengar di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Padahal Anggarannya Gemuk!
“Kalau misalkan dari performance biasa saja, aspek kekayaan juga standar, keturunan juga ada biasa. Misalnya yang taat dengan agama, karena kalau taat terhadap agama itu otomatis orang itu akan taat terhadap aturan-aturan yang lain. Kalau taat agama dia akan taat terhadap norma agama ataupun non agama,” ujarnya.
Kriteria-kriteria itu, lanjut Haris, bisa dicari atau dilihat oleh publik langsung. Seiring dengan sudah menyebarnya beberapa nama yang diamanahkan partai pengusung untuk maju di Pilkada 2024. Meskipun, calon pasangan belum terbentuk satupun.
“Tapi semuanya ini belum punya pasangan kelihatannya secara formal. Karena dari SK DPP belum ada turun, paling juga baru penunjukkan untuk konsolidasi dan itu bisa dicabut kalau misalkan dianggap kurang memenuhi persyaratan. Makannya waktu semakin dekat dengan pendaftaran tetapi masih belum mengerucut menjadi sebuah pasangan,” ungkapnya.
Terakhir, Haris juga mengatakan bahwa empat teladan sifat pemimpin yang diajarkan Rasulullah SAW jadi patokan nomor wahid dalam menentukan Calon Wali Kota Tasikmalaya pada Pilkada 2024 nanti. (Ayu Sabrina)