TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Peran RT dan RW selalu dilibatkan dalam berbagai program pemerintah yang berhubungan dengan masyarakat. Kendati demikian, kenaikan insentif yang menjadi harapan tidak kunjung terlaksana.
Forum Silaturahmi (Forsil) RT RW melaksanakan rapat kerja di Gedung Serba Guna DPRD Kota Tasikmalaya, Sabtu (20/7/2024). Mereka membahas urusan program pemerintah termasuk urusan Pilkada.
Ketua Forsil RT RW Kota Tasikmalaya Deden Tazdad mengatakan dalam raker tersebut pihaknya membahas soal RT dan RW yang harus senantiasa membantu kelancaran program pemerintah. Karena bagaimana pun RT dan RW akan selalu terlibat dalam berbagai urusan pemerintah dengan masyarakat. “Karena RT dan RW itu ujung tombak pemerintah dan figur yang diandalkan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga:Banyak Kebutuhan yang Lebih Penting, Penataan Pedestrian Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya Hanya Bikin MubazirPutra Pemilik PO Budiman Masuk Kandidat Pendamping Viman Alfarizi: Primajasa-Budiman Jilid II di Pilkada 2024
Kendati demikian, harapan akan kenaikan insentif tidak kunjung terealisasi dari Pemkot Tasikmalaya. Padahal saat berkomunikasi dengan Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr H Cheka Virgowansyah, upaya itu akan dilakukan. “Dulu mau mengupayakan kenaikan insentif untuk RT dan RW, tapi belum ada realisasi dan informasi lebih lanjut,” ucapnya.
Saat ini Ketua RT dan RW mendapat insentif dari pemerintah senilai Rp 100.000 dan Rp 125.000 per bulan. Rencananya, akan dinaikan sempai di angkar Rp 300.000 dan Rp 500.000. “Informasinya dulu kenaikan segitu rasional untuk dilakukan,” katanya.
Tuntutan insentif dari RT dan RW menurutnya terbilang wajar karena meskipun bukan jabatan tinggi, namun tanggung jawabnya tidak main-main. Dari mulai keluhan bansos sampai kepentingan pemilu, RT dan RW mau tidak mau ikut terlibat. “Khususnya kalau ada persoalan, RT dan RW pasti jadi kebawa-bawa,” ujarnya.
Mengenai tahun politik di mana Pilkada 2024 sudah di depan mata, secara organisasi Forsil akan berdiri di garis tengah. Meskipun tidak bisa dihindari sebagian RT dan RW merupakan kader parpol atau bagian tim sukses. “Untik personal masing-masing silakan, tapi secara organisasi sikap kita ada di tengah-tengah,” ucapnya.
Pihaknya juga meminta para ketua RT dan RW yang secara personal terlibat dalam tim pemenangan atau simpatisan bisa menunjukkan sikap politik yang bijaksana. Jangan sampai melakukan provokasi dan harus bisa mengakomodir calon atau partai manapun. “Harus tetap menjadi teladan bagi warga, dengan bijaksana dalam menyikapi kontestasi politik yang terjadi supaya kondusivitas terjaga di lingkungan,” katanya.(rga)