PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Intensitas hujan yang semakin menurun membuat petani di Kabupaten Pangandaran cemas.
Banyak lahan sawah yang baru ditanami padi, kini kondisinya sangat kekurangan air. Akibatnya para petani khawatir padi yang mereka tanam tidak akan tumbuh normal.
Salah seorang petani di Kecamatan Parigi Sadili mengatakan, dirinya terpaksa menyedot air dari sungai untuk mengairi sawahnya.
Baca Juga:PPK Ormawa Aksara UPI Tasikmalaya Dorong Desa Cimanggu Menjadi Desa CerdasPetani Dapat Bantuan Pompa Air, Genjot Produktivitas Pertanian di Desa Jayaputra Kabupaten Tasikmalaya
”Biasanya pakai mesin pompa dan selang yang panjang,” katanya kepada Radartasik.id, Minggu, 21 Juli 2024.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena lahan sawah miliknya sudah kekurangan air. ”Jadi belah-belah tanahnya, saking gak ada hujan,” jelasnya.
Apalagi, lanjut dia, padi yang ditanam baru berumur beberapa minggu dan belum berbuah sama sekali.
”Kalau sudah berbuah bulir padi dan kondisi kekurangan air, biasanya masih aman, beda kalau baru tumbuh,” katanya.
Banyak juga pemilik sawah tadah hujan yang tidak bisa menyedot air karena tidak memiliki pompa. ”Atau biasanya mereka terpaksa nyewa,” ujarnya.
Petani lainnya Dadang Suhendi juga khawatir dengan kondisi hujan yang semakin jarang. ”Apalagi saya belum sempat menabur pupuk,” katanya.
Namun dia berharap intensitas hujan akan kembali normal seperti biasanya sehingga lahan sawahnya bisa tercukupi air. (Deni Nurdiansah)