Sandi menjelaskan, bahwa petugas Satpol PP hanya menjalankan tugas sesuai perintah dari pimpinan. Yakni, trotoar jalan harus steril dari para pedagang.
“Sudah jelas perintah atasan harus disterilkan. Akan tetapi ini kan daerah UPTD yang mengelola Dadaha itu sudah jelas diatur oleh Perwalkot nomor 107. Namun di lapangan, karena saya juga berkoordinasi dengan UPTD, bahwa Senin-Jumat harus steril,” ujar dia.
“Namun untuk Sabtu dan Minggu, para PKL meminta kebijakan untuk diperbolehkan. Tapi kami sebagai petugas sudah jelas perintahnya harus steril,” sambungnya.
Baca Juga:Ditunjuk Jadi Ketua Kelompok Relawan Ridwan Kamil di Tasikmalaya. Ihsan B Nadirin: Gasssskeunn!Peran KPU dan Bawaslu Nyaris Tak Terdengar di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Padahal Anggarannya Gemuk!
Karena massa semakin banyak mengerumuni petugas dan dikhawatirkan terjadi kericuhan berlanjut, ia pun memperintahkan petugas untuk mundur sementara.
“Menjaga kondusifitas supaya tidak terjadi bentrokan yang tidak diinginkan oleh petugas atau masyarakat, maka untuk sementara ini dan adapun statemen dari pedagang bahwa itu sudah diperbolehkan oleh UPTD, makanya kami juga dengan melihat situasi yang sudah tidak kondusif, untuk sementara waktu kita memperbolehkan dulu,” tandasnya.
Pantauan di lapangan, usai terjadinya adu mulut, terlihat para pedagang pun melanjutkan aktivitas berjualannya di atas trotoar jalan. (Ayu Sabrina)