PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Harga beras di Kabupaten Pangandaran sempat dinyatakan melambung naik. Namun kini harganya sudah dianggap normal.
Usut punya usut, hal tersebut dikarenakan pemberlakuan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang baru.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Kemetrologian Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (KUKMPP) Kabupaten Pangandaran Supendi mengatakan, awalnya HET beras medium sebesar Rp 10,9 ribu per kilogram menjadi Rp 12 ribu per kilogram.
Baca Juga:Sehari Dibutuhkan 20 Kantung Darah, PMI Kabupaten Tasikmalaya Siapkan Stok untuk Penderita ThalasemiaDicky Candra, Bermodal Beken, Dukungan Politik Belum Keren
”Jadi ada relaksasi HET beras medium dan premium,” katanya kepada Radartasik.id, Kamis, 18 Juli 2024.
Sementara HET untuk harga beras premium dari Rp 13,9 ribu per kilogram menjadi Rp 14,9 ribu per kilogramnya.
”Kalau di minimarket atau supermarket, harga beras premium tidak bisa kurang, sesuai HET saja,” ungkapnya.
Untuk itu, kondisi harga beras seperti sekarang ini, sudah dianggap normal, karena HET-nya sudah berubah.
”Apalagi kemarin-kemarin sudah panen, jadi harga beras bisa ditekan,” jelasnya.
Selain itu, beras SPHP yang disuplai Bulog kini juga dijual di pasaran. ”Itu HET SPHP sekitar Rp 10,9 ribuan dan itu tergolong murah,” katanya.
Menurut dia, beras di Kabupaten Pangandaran surplus, sehingga pasokan dari luar cukup sedikit.
Baca Juga:250 Anak Bandung Raya Dikhitan Massal oleh bank bjbGabung AC Milan, Alvaro Morata Ucapkan Selamat Tinggal ke Atletico Madrid
”Kalau urusan beras, Pangandaran bisa memenuhi kebutuhannya,” ucapnya.
Menurut dia, beras SPHP ini dijual dalam kemasan 5 kilogram. ”Ya itu bisa jadi alternatif bagi konsumen,” ujarnya. (Deni Nurdiansah)