Cecempeh Asal Leuwisari Tasikmalaya Diminati Pasar Nusantara, Jadi Daya Tarik Pengusaha Bali

cecempeh asal leuwisari
Penampilan kerajinan cecempeh buatan Kelompok Bambu Raya Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pengrajin bambu dari Kelompok Bambu Raya di Kampung Salareuma RT/RW 19/08 Desa Jayamukti Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya terus berinovasi dalam membuat produk unggulan.

Kali ini di pertengahan tahun, kelompok ini membuat anyaman dengan desain baru berupa cecempeh atau biasa disebut tampah interior set 3.

Ketua Kelompok Pengrajin Bambu Raya Dadang Suganda mengatakan, beberapa hari sebelumnya ada yang order atau memesan tampah interior model natural orang Kuningan untuk ke Belanda. Namun, jadinya cecempeh asal Leuwisari ini dikirim ke Bali dikarenakan lebih cepat dalam hal pemesanannya.

Baca Juga:MAN 3 Tasikmalaya Kebakaran, Warga Berjibaku Padamkan Api dengan EmberSehari Dibutuhkan 20 Kantung Darah, PMI Kabupaten Tasikmalaya Siapkan Stok untuk Penderita Thalasemia

”Yang ke Bali baru contoh dikirim 3 set atau sebanyak 9 pcs. Untuk 1 set harganya Rp 100.000. Sementara motif laba-laba warna Rp 150.000,” ujarnya kepada Radartasik.id, Jumat, 19 Juli 2024.

Dadang menyebutkan, saat ini untuk orderan dari Kuningan sedang diproduksi. Selain tampah interior, juga terdapat tempat sampah kering, jubung cucian, baki, kap lampu gantung.

”Untuk harganya bermacam-macam. Mulai dari Rp 35.000 untuk tempat sampah kering, jubung cucian Rp 80.000, baki Rp 100.000, kap lampu gantung Rp 85.000 hingga Rp 150 ribu untuk tampah interior berwarna,” ujarnya, menjelaskan.

Saat ini pun, kata dia, ada pesanan untuk ke daerah Lampung berupa kerajinan cecempeh atau tampah interior set 5 ordernya sebanyak 6 set, baki motif 2 pcs, 1 set isi 5 harganya Rp 250.000 dan baki Rp 100.000 per pcs.

Kemudian untuk pesanan lainnya, ke Sulawesi sebanyak 4 tempat air mineral, 2 kap lampu gantung, 2 kipas sate, 2 lusin piring bulat, 1 lusin piring segi empat, dan kap lampu gantung.

Menurut dia, ada banyak jenis produk yang dihasilkan, mulai dari aneka jenis keperluan masak, hiasan rumah, fashion dan dekor lainnya. 

Konsep yang dikembangkannya, memadukan nilai estetika seni dan ekonomi, sehingga di samping ada pendapatan finansial juga diperoleh kepuasan saat karya yang dihasilkan bermanfaat dan dihargai oleh banyak orang.

Baca Juga:Dicky Candra, Bermodal Beken, Dukungan Politik Belum Keren250 Anak Bandung Raya Dikhitan Massal oleh bank bjb

Dadang mengungkapkan, secara khusus para pengrajin juga bisa membuat produk-produk tertentu sesuai dengan keinginan pemesan.

Saat ini, kata dia, yang dikenal itu hanya kerajinan dari Rajapolah saja. Padahal barang-barangnya itu ada yang dari Kampung Salareuma termasuk dari Kecamatan Leuwisari.

0 Komentar