TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Lima kecamatan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya terdampak bencana alam pergerakan tanah yang menyebabkan puluhan rumah warga rusak berat, sedang dan ringan, Rabu, 17 Juli 2024.
Kecamatan yang terdampak bencana tersebut yakni Salawu, Cibalong, Cigalontang, Kadipaten dan Puspahiang. Dampaknya delapan rumah rusak berat dan 52 rumah rusak sedang dan ringan, serta 56 kepala keluarga (KK) terancam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin menjelaskan, BPBD bersama tim Pusat Vulkanologi, Mitigasi, Bencana dan Geologi (PVMBG) sudah melakukan pengecekan lokasi pergerakan tanah.
Baca Juga:Dicky Candra, Bermodal Beken, Dukungan Politik Belum Keren250 Anak Bandung Raya Dikhitan Massal oleh bank bjb
Menurut dia, ada lima kecamatan yang ditinjau yaitu Kecamatan Salawu, Cibalong, Cigalontang, Kadipaten dan Puspahiang.
”Pergerakan tanah ini dipicu juga oleh hujan yang terjadi beberapa hari yang menyebabkan puluhan rumah terdampak pergerakan tanah,” terang Nuraedidin.
Dia menyebutkan, delapan rumah yang terdampak pergerakan tanah dan terbawa longsor di lima kecamatan tersebut, kondisinya sudah dikosongkan.
”Delapan rumah terdampak pergerakan tanah telah dikosongkan dan ada 56 Kepala Keluarga (KK) di lima kecamatan yang terancam,” jelas dia.
”Pergerakan tanah menyebabkan banyak warga mengungsi ke tenda pengungsian dan rumah saudaranya. Tercatat ada 19 KK atau 46 jiwa di Kecamatan Salawu dan Kecamatan Puspahiang,” terang dia.
Dia menambahkan, untuk pergerakan tanah di lima kecamatan ini perlu diwaspadai bersama karena kondisi rumah yang dibangun dan ditempati masyarakat semuanya berada di zona berbahaya.
”Jadi masuk zona berbahaya yang dapat mengakibatkan longsor susulan ketika hujan kembali terjadi. Pergerakan tanah di daerah tersebut akan makin meluas mengingat banyak rumah dalam kondisi rusak bagian dinding retak dan lantai terbelah,” paparnya, menambahkan.
Baca Juga:Gabung AC Milan, Alvaro Morata Ucapkan Selamat Tinggal ke Atletico Madrid Kylian Mbappe Mengisahkan Masa Kecilnya saat Diajak Zinedine Zidane ke Real Madrid
Maka dari itu, kata dia, pihaknya mengimbau dan meminta peran camat dan kepala desa di lokasi rawan pergerakan tanah serta longsor tersebut untuk melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak mendirikan dan membangun rumah di zona berbahaya.
”Pergerakan tanah ini harus diwaspadai oleh masyarakat dan harus meningkatkan kesadaran terutama dalam mendirikan rumah di daerah rawan,” ujarnya.