GARUT, RADARTASIK.ID – Wacana relokasi pedagang kaki lima (PKL) Jalan Ahmad Yani ke Jalan Pasar Baru mendapat respon positif dari pedagang. Mereka bersedia direlokasi ke lokasi tersebut.
Ketua Lembaga Pedagang Kaki Lima Kabupaten Garut (LPKLG) Tatang mengatakan, memang pihaknya tidak menerima 100 persen relokasi. ”Kalau semua mah tidak, tidak 100 persen diterima,” ucapnya, Rabu, 17 Juli 2024.
Dia mengibaratkan kebijakan yang dibuat tidak akan diterima secara sama oleh tiap orang. Ia mengambil contoh seperti ketika manusia diberikan hujan oleh Tuhan, ada yang menyebutnya sebagai berkah dan juga ada yang menyebutnya sebagai musibah.
Baca Juga:Gabung AC Milan, Alvaro Morata Ucapkan Selamat Tinggal ke Atletico Madrid Kylian Mbappe Mengisahkan Masa Kecilnya saat Diajak Zinedine Zidane ke Real Madrid
Namun, pihaknya telah melakukan komunikasi dan kesepakatan bersama dengan pemerintah serta pengurus PKL di Jalan Pasar Baru.
Dia menilai apa yang menjadi rencana pemerintah ini untuk pemberdayaan PKL. ”Yang ini kayaknya benar, apa yang dibicarakan Pj (Penjabat Bupati Garut) itu pemberdayaan yang akan lebih ditekankan,” katanya.
Tatang menerangkan sebanyak 312 PKL Jalan Ahmad Yani yang berjualan mulai dari titik Kantor BNI sampai lampu merah Asia akan pindah ke Jalan Pasar Baru.
Di Pasar Baru memang sudah ada pedagang yang eksisting, tetapi masih terdapat tempat yang kosong.
”Di Pasar Baru itu sampai ke Garut Plaza. Kalau masih kurang dilanjutkan sampai belokan ke Fortune,” tuturnya.
Pemerintah, kata Tatang, menyediakan tenda untuk para PKL yang pindah ke Pasar Baru.
”Alhamdulillah sekarang pemerintah menyediakan tenda seragam, ukurannya disesuaikan,” katanya.
Baca Juga:Nanang Permana Tetap Berkomitmen Maju untuk Melawan Herdiat Sunarya-Yana D Putra di Pilkada Ciamis 20243 Faktor yang Menguatkan Kans Koalisi PDI Perjuangan-PKS di Pilkada Kota Banjar
Anton Sodikin, salah seorang PKL di Jalan Ahmad Yani mengikuti apa yang sudah menjadi keputusan. ”Ngikut pengurus saja sekarang mah karena udah pusing,” ucapnya.
Namun dari hati kecil, dirinya memang tidak menerima karena kalau beda posisi akan beda lagi mulai dari pendapatan dan lain-lainnya.
Saat ini, dia hanya menginginkan tempat dagang yang aman. ”Saya juga kan masih punya tanggungan anak yang kuliah dua tahun lagi,” katanya. (Agi Sugiana)