TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya melaksanakan program Pendidikan Kecakapan kerja (PKK) 2024, Senin (15/7/2024). Di mana warga yang masih menganggur diberikan keterampilan musik sebagai modal untuk lebih produktif.
PKK merupakan program pendidikan vokasi yang dilaksanakan Disdik Kota Tasikmalaya. Di Kota Tasikmalaya terjaring sebanyak 26 orang yang memenuhi kriteria untuk mengikuti program tersebut.
Secara teknis, Disdik Kota Tasikmalaya bekerja sama dengan Simphony Music School selaku Lembaga Kursus dan Pelatihan (LPK) di bidang musik. Di mana selama lebih dari 1 bulan mereka akan dilatih beragam keterampulan bermusik.
Baca Juga:Satpol PP Tunggu Instruksi Eksekusi, Soal Penataan Kembali Kawasan Pedestrian Jalan Cihideung Kota TasikmalayaYusuf di antara Aminudin dan Hendro Saat Peresmian Masjid, Sinyal Opsi Pasangan di Pilkada Kota Tasikmalaya
Kabid Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal Disdik Kota Tasikmalaya N Eros Nuryati menyampaikan bahwa untuk bisa produktif secara ekonomi, diperlukan keterampilan. Maka dari itu program PKK dilaksanakan untuk mengurangi angka pengangguran karena minimnya keterampilan.
“Ketika sudah memiliki keahlian, itu bisa menjadi modal untuk bekerja atau berwirausaha,” ungkapnya kepada Radar.
Untuk keterampilan musik, peluangnya bisa mengisi acara musik di kafe-kafe, event dan peluang lainnya. Sehingga bisa meminimalisir angka pengangguran yang ada di Kota Tasikmalaya. “Bisa juga jadi pengajar musik, baik di sekolah atau tempat kursus,” tuturnya.
Bukan hanya memberikan pelatihan, para peserta program tersebut juga akan difasilitasi untuk pemanfaatan keterampilannya. Di mana Disdik dan LPK Simphony Music School akan bekerja sama dengan Event Organizer, Wedding Organizer dan juga sekolah. “Jadi kita akan bantu penyaluran keterampilannya juga, tidak dilepas begitu saja,” jelasnya.
Jumlah peserta di angka 26 orang memang tidak banyak, hal ini mengingat ada kriteria-kriteria yang harus dipenuhi. Yakni batasan usia antara 17 – 25 tahun dengan status tidak bekerja atau tidak sekolah. “Karena sasarannya usia produktif yang tidak bekerja karena kurang keterampilan,” katanya.
Pimpinan LPK Symphony Music School Kepler Sianturi mengatakan pelatihan kepada para peserta meliputi beberapa alat music. Di antaranya yakni gitar, biola, drum, keyboard termasuk vocal. “Tidak hanya satu keterampilan saja pelatihannya,” tuturnya.