Oleh: Dadan Alisundana
Kang Syarif Bastaman sudah lama tidak terdengar kabarnya.
Terutama setelah tidak menjadi lagi anggota DPR RI. Satu periode saja dia duduk di senayan.
Kang Syarif Bastaman rupanya tidak tahan menghadapi satu orang konstituen. Ibundanya.
Baca Juga:Sungmin Super Junior Umumkan Kabar Gembira, Akan Menjadi Ayah Setelah 10 Tahun PernikahanKolaborasi Menggebrak! Kim Jung Hyun, Sungyeol, dan Bintang Ternama Lainnya dalam Iron Family
”Ibu saya itu mencatat semua janji kampanye saya. Beliau menagih mana saja janji yang belum ditunaikan. Beliau menuliskannya di buku tersendiri loh,” kenang Kang Syarif Bastaman saat berbincang dengan Radartasik.Id tempo lalu.
”Alhamdulillah semua janji kampanye sudah saya tunaikan. Setelah itu saya memilih fokus bisnis saja,” katanya diiringi senyum.
Ibunda Kang Iip, sudah cukup lama tiada. Tetapi untuk terjun ke politik pria kelahiran bulan Juni ini tetap tidak mau.
Tekadnya yang terus menyala saat ini ingin membenahi ”lemah cai” Kota Tasikmalaya.
Bukan sekadar sumbangsih ide dan gagasan. Materi juga tidak ragu dia siapkan. “Asal jelas saja programnya,” begitu syarat yang dia minta.
Berpuluh tahun Kang Iip menjaga kepedulian ke daerahnya. Beasiswa-beasiswa kerap diberikannya secara rutin untuk anak-anak Tasik.
Dari CSR perusahaannya, dia juga alokasikan tidak hanya untuk Kota Tasikmalaya. Kabupaten induknya pernah merasakan kepedulian Kang Iip.
Baca Juga:Mantan Kep1er, Yeseo dan Mashiro Siap Menggebrak dengan Girl Group Baru, MADEINKlub-Klub Eropa Tak Ada yang Berani Boyong Bintang AC Milan Senilai Rp 3 Triliun
Dalam dua hari ini, Senin dan Selasa (15 dan 16 Juli 2024), Kang Iip yang dimasukan ke WAG Forsil RT/RW Kota Tasikmalaya, berbagi pengalaman serta idenya untuk membenahi Kota Tasikmalaya.
Kang Iip bukan tipikal orang yang asal ”gogorowokan” (teriak-teriak) dalam tulisan WAG Forsil semata.
”Insyaallah abdi bade ngahajakeun ka Tasik sasih payun. Manawi urang kersa tur tiasa kempel ngabahas dayeuh urang. Nanging ampun paralun teu kenging aya prasangka abi hoyong janten wali kota. Henteu pisan,” tepisnya menetralkan ada asumsi begitu.
”Kapungkur tahun 2005 pami teu lepat mah kantos direkomendasikeun ku partai janten cagub jabar oge. Harita almarhumah pun biang teu ngawidian. Abi mah seja janten balad warga Tasik we pami diangken,” katanya diiringi gurauan.