TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kajian bulanan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ulul Albab, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, pada Sabtu 13 Juli malam 2024 membahas ihwal gagasan para bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya.
Panitia kajian menghadirkan Ketua MUI Kota Tasikmalaya, KH Aminudin M.Ag, disandingkan dengan Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya dari Partai Golkar, Drs H Muhammad Yusuf dan Politisi PDI Perjuangan H Demi Hamzah Rahadian.
Dalam kesempatan itu, KH Aminudin, ulama yang juga alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu menyebut Yusuf adalah satu-satunya Bacawalkot yang namanya tertulis di Al-Qur’an.
Baca Juga:Viman Alfarizi dan Politik Sedekah: Gabungkan Kekuatan Kawan, Lawan dan yang Abu-Abu untuk Memenangkan PilkadaRatusan Warga Indihiang Kota Tasikmalaya Dapat Bantuan Minyak Goreng Gratis
“Drs H Muhammad Yusuf, pernah jadi Wakil Wali Kota Tasikmalaya dan Wali Kota Tasikmalaya. Kini ia satu-satunya dari sekian banyak calon yang namanya ada di Alquran, Nabi Yusuf Alaihissalam,” ujar Aminudin.
Sebagai pemateri, ia juga membahas soal indikator jadi pemimpin dari kacamata Islam.
“Etimologi, pemimpin dari imam. Dari hadist Rasul, seorang imam harus mengetahui kondisi makmumnya.Dalam hal ini seorang pemimpin harus mengetahui kondisi masyarakat dan kearifan lokal,” terangnya.
Aminudin juga menyinggung soal lima hal yang selalu diungkapkan Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowansyah di hadapan publik.
Ada lima yakni soal, kemiskinan, pengangguran, persampahan, inflasi, hingga pengentasan Stunting.
“Banyak kegelisahan terhadap Kota Tasikmalaya. Ada lima hal itu yang selalu diulang Pj Walikota,” ucapnya.
Menurutnya itu tanda bahwa, tematik tersebut masih jadi masalah serius di Kota Santri.
Baca Juga:Harapan dan Keyakinan Dua Pengusaha Tekstil Tasikmalaya bagi Ivan Dicksan di Pilkada 2024Hj Nurhayati Srikandi Politik, "Kado Istimewa" DPP PPP untuk Kota Tasikmalaya
Selain itu, masalah-masalah yang timbul dari 5 hal tersebut juga turut berkembang.
“Nah Imam mestinya senantiasa yang terdepan bagi pedoman lingkungan dan masyarakat,” tuturnya.
“Reposisi dalam restrukturasi anggaran, tapi reposisi pejabat tidak dilakukan. Kemudian ada masalah geng motor, apakah mereka propaganda atau komoditas? Sisi lain bicara Kota Jasa tapi memperlakukan investor atau anak daerah mengerikan,” lengkapnya.
Sementara itu, Drs H Muhammad Yusuf mengatakan perintah Partai Golkar kepada dirinya sebagai Bacawalkot.
“Hanya saya sendiri yg diberi tugas oleh partai sebagai cakada, daerah lain lebih dari satu,” tandasnya.