Begitupun dengan SMAN 4 Tasikmalaya yang berlokasi di Kecamatan Cihideung, sebagai penyangga siswa-siswi dari Kecamatan Bungursari, yang sama sekali tidak memiliki SMA/SMK negeri.
Meski begitu, awalnya temuan ini membuat gaduh publik, soal dugaan transaksional. Ditambah dengan hadirnya Inspektorat ke sekolah, dan mempertanyakan soal kuota 15 siswa tersebut.
Tetapi menurut Yandi, hal itu wajar dilakukan dalam rangka monitoring pelaksanaan PPDB secara menyeluruh.
Baca Juga:Hj Nurhayati Srikandi Politik, "Kado Istimewa" DPP PPP untuk Kota TasikmalayaManuver Partai Golkar: Berikan Tugas ke Soedarsono untuk Maju Pilkada
“Inspektorat datang ke sana ya itu kan ada perintah. Ada yang namanya Pansus atau panitia khusus untuk PPDB. Untuk bagaimana indikasi-indikasi yang ada banyak aduan. Preogratif pak Plh Kadisdik memerintahkan untuk melakukan. Bukan SMAN 4 saja, SMAN 5, SMAN 2, SMAN Singaparna, itu datang juga. Itu satu hal kewajaran memantau-memantau saja,” jelasnya. (Ayu Sabrina B)