Oleh: H. Dindin C Nurdin (Direktur Peduli Bakti Pesantren Foundation Jabar)
MALANG tak dapat ditolak, untung belum dapat diraih. Pepatah itu seakan menyiratkan kondisi politik yang menimpa H Yanto Aprianto alias Yanto Oce salah satu bakal calon Wali Kota Tasikmalaya.
Khalayak masyarakat di Kota Tasikmalaya mengenalnya sebagai figur pegiat sosial yang getol konsolidasi melalui kiprahnya dalam berbagai amal layanan sosial. Sehingga melambungkan popularitas namanya di pelataran publik Kota Tasikmalaya, yang menghadirkan dukungan politik pencalonanya di pilkada.
Yanto Oce terhitung kandidat paling awal di antara kandidat lainnya, dia begitu masif melakukan sosialisasi figur atau personal branding dalam membuka jalan niatnya menuju “Balekota”. Ikhtiar politik Yanto Oce sempat direspons baik PPP Kota Tasikmalaya dengan menempatkannya sebagai pengurus DPC PPP bahkan digadang-gadang sebagai The Next Wali Kota Tasikmalaya dari PPP.
Baca Juga:Benarkah Magnet Politik H Yusuf di Pilkada Kota Tasikmalaya Meredup?Hari Ini, Asep Goparullah Dilantik Jadi Pj Sekda Kota Tasikmalaya!
Namun di tengah perjalanan, kemesraan politik bersama PPP harus disudahi dengan nyanyian “gugur bunga’, Yanto Oce ibarat bunga lagi mekar yang didepak sekaligus dengan pot bunganya dan digantikan oleh bunga yang baru dan mungkin lebih indah bagi PPP.
Dalam posisi politik yang terjal, Yanto Oce harus ekstra mobilitas meyakinkan partai politik untuk kendaraan koalisi, kemudian harus berkeringat melobi pemilik kepentingan strategis elite partai tingkat wilayah dan pusat, karena “Budaya Silaturahmi Politik” dalam event pilkada adalah silaturahmi berjenjang multi level hierarki struktur.
Meskipun dihadapkan pada kondisi politik berliku, semangat politik kandidat wali kota Yanto Oce nampak masih energik dengan memantulkan kekuatan mentalitas politisi muda yang pantang menyerah dan tidak pernah surut langkah apalagi melemah.(*)