PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Aktivis Pro Demokrasi Agustiana menilai banyak figur atau kandidat yang layak maju di Pilkada Kabupaten Pangandaran 2024. Figur-figur tersebut punya diyakini punya kapasitqs untuk membawa Pangandaran lebih baik lagi.
Agustiana yang juga Sekjen Serikat Petani Pasundan (SPP) ini menyebut ada beberapa nama yang mempunyai kapasitas untuk menjadi bupati Pangandaran. Nama-nama tersebut yakni Dadang Solihat, Asep Nurdin dan Ujang Ending. Ketiganya mempunyai pengalaman dan wawasan yang luas soal Kabupaten Pangandaran.
“Ketiga kandidat ini diyakini punya kemampuan untuk menuntaskan persoalan-persoalan klasik yang ada di Kabupten Pangandaran,” ujarnya kepada Radartasik.id, Minggu 7 Juli 2024.
Baca Juga:Universitas Mayasari Bakti Kunjungi Bandara Wiriadinata Tasikmalaya, Ajak Mahasiswa Kenali Dunia PenerbanganAktivis Pro Demokrasi Agustiana: Jangan Tertipu Pencitraan Kandidat, Pilih Pemimpin Harus Tahu Sejarahnya
Agustiana menjelaskan, banyak persoalan-persoalan yang harus segera dibenahi di Kabupaten Pangandaran. Bahkan, persoalan tersebut berpotensi untuk menjadi kunci kemajuan Pangandaran jika terselesaikan dengan baik.
Menurut Agustiana, para kandidat yang akan maju di Pilkada Pangandaran ini harus mempunyai visi untuk memajukan Pangandaran dalam berbagai sektor. Pasalnya, pascamekar dari Ciamis jelas rakyat mempunyai ekspektasi lebih agar Kabupaten Pangandaran bisa lebih maju dan berkembang.
“Saya melihat masyrakat terlalu punya ekspektasi berlebihan terhadap Pak Jeje, ternyata selama 10 tahun tidak ada pembangunan yang bisa dibanggakan oleh rakyat,” ujarnya, menjelaskan.
Agustiana merangkum beberapa pekerjaan rumah yang harus dituntaskan bupati yang akan datang di Kabupaten Pangandaran. Mulai dari persoalan tanah, petani, nelayan dan pariwisata. Semuanya akan sangat berperan besar dalam kemajuan Pangandaran.
“Sejauu ini ekonomi nelayan, petani dan masyarakt lainnya pun tidak jelas kemajuannya seperti apa, memang ada infrastruktur yang dibangun tapi tidak begitu berdampak terhadap perekonomian masyarakat,” ujarnya, menjelaskan.
Lanjut Agustiana, persoalan pariwisata di Pangandaran belum begitu signifikan perkembangannya. Dari tahun ke tahun masih seperti itu-itu saja dan belum terlihat lonjakan pengunjung atau wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Padahal, saat masih menjadi bagian Ciamis pariwisata ini menyumbang PAD terbesar dan salah satunya banyaknya wisatawan mancanegara.
“Persoalan pariwisata ini pun harus menjadi perhatian serius dalam pengembangannya. Sehingga banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Pangandaran,” katanya, menjelaskan.