TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim Pilkada DPD PAN Kota Tasikmalaya tetap memproses penjaringan kandidat pendamping H M Yusuf di Pilkada Kota Tasikmalaya. Hal ini sebagaimana komitmen atas kerja sama koalisi yang dibangun dengan Partai Golkar.
Munculnya rekomendasi untuk Ivan Dicksan belum mengubah sikap DPD PAN Kota Tasikmalaya di Pilkada Kota Tasikmalaya. Mereka tetap konsosten memproses kandidat untuk bakal calon pasangan H M Yusuf.
Rabu sore (3/7/2024) Tim Pilkada Kota Tasikmalaya memfasilitasi M Naufal Putra untuk melakukan konsolidasi dengan pengurus DPD dan DPC se-Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Ivan Dicksan Dapat Rekomendasi untuk Pilkada, PAN Kota Tasikmalaya Masih CuekDewan Terlambat, Rapat Soal RPJPD Kota Tasikmalaya di Kantor DPRD Jadi Molor
Sebagaimana diketahui advikat muda berusia 27 tahun itu menjadi salah satu kandidat yang diproses sebagai bakal calon pasangan H M Yusuf.
Naufal mengatakan bahwa pertemuan itu merupakan inisiatifnya sebagai bentuk keseriusan maju di Pilkada. Hal itu dia lakukan guna membangun soliditas di tingkat bawah sebelum melangkah lebih lanjut. “Karena kalau saya dipercaya maju, tim yang di bawah yang nantinya akan bekerja,” ucapnya pengacara muda itu.
Setelah mendapat respons yang positif dari DPD dan DPC, dia pun berencana menjalin komunikasi dengan DPW PAN Jawa Barat untuk bisa mendapatkan rekomendasi. “Jadi membangun soliditas di bawah dulu, baru saya komunikasi ke DPW,” ujarnya.
Selain itu, dia pun akan mealakukan komunikasi electoral untuk menunjang elektabilitasnya. Karena tidak bisa dipungkiri, survei menjadi salah satu indicator bagi partai dalam mengusung kandidat. “Baliho juga sedang dipersiapkan,” katanya.
Sejurus dengan itu juru bicara DPD PAN Kota Tasikmalaya Trisna Senjaya mengatakan bahwa Naufal merupakan salah satu kandidat yang dinilai punya keseriusan. Dia pun mendorong agar Naufal mengambil langkah lebih lanjut ke DPW dan DPP untuk bisa mendapatkan rekomendasi. “Kita fasilitasi langkah-langkah yang diambil kandidat,” ucapnya.
Disinggung soal progress kandidat lainnya, Trisna menyebutkan pada dasarnya masing-masing punya pola tersendiri. Tidak harus didikte oleh Tim Pilkada, namun juka memang membutuhkan fasilitasi pihaknya akan membantu. “Karena kita lihat masing-masing kandidat punya konsultan sendiri,” ucapnya.