CIAMIS, RADARTASIK.ID – Mantan narapidana terorisme (napiter), Siska Nur Azizah kembali ke pangkuan NKRI. Ia mengucapkan ikrar sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Mapolres Ciamis, Rabu 3 Juli 2024.
Siska sebelumnya bergabung dengan kelompok jamaah Ansharut Daula (JAD). Ia kemudian ditangkap polisi setelah melakukan penyerangan ke markas Brimob pada tahun 2018 lalu. Siska kemudian bebas pada tahun 2021 dan kembali menjadi warga Indragiri Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis.
Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengapresiasi ikrar sumpah setia yang dilakukan Siska Nur Azizah yang telah berkomitmen untuk setia kepada NKRI.
Baca Juga:Ivan Dicksan Dapat Surat Rekomendasi dari DPP PAN, Tambah Seru Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Kursi Sekda Kota Tasikmalaya Masih “Membara”, BKPSDM Mulai Siapkan Lelang Jabatan
Dengan begitu diharapkan kembali menjadi masyarakat yang sadar hak dan kewajiban sebagai warga negara yang setia pada NKRI, Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Saya apresiasi Siska karena bersedia kembali setia NKRI yang merupakan mantan narapidana teroris. Dengan begitu dapat menghormati dan menghargai keberagaman dan menjalankan agamanya secara benar dengan bimbingan ulama yang terpercaya keilmuan,” katanya kepada wartawan.
Dalam prosesnya, kata Akmal, semua pihak bekerjasama agar Siska dapat diterima kembali oleh masyarakat ketika bebas dari tahanan. Ada peran kerja sama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia (Densus 88 AT Polri) dan lainnya. Sehingga, begitu Siska bebas, ia dapat kembali diterima oleh masyarakat sebagai warga negara yang produktif.
“Ikrar ini salah satu keberhasilan dalam pembinaan para mantan narapidana teroris untuk mendorong kesadaran dan mengakui NKRI. Dengan begitu dapat menjadi contoh masyarakat yang terpapar radikalisme untuk kembali ke pangkuan NKRI,” ujarnya.
“Lalu ikrar ini tidak sebagai rangkaian simbolis saja akan tetapi diharapkan mencegah radikalisme juga,” tambahnya.
Sadar Telah Merugikan Banyak Orang
Sementara itu, mantan Napiter, Siska Nur Azizah (28) mengungkapkan semenjak bergabung dengan JAD pikirannya memang berubah. Cara pandangnya hanya hitam dan putih. Waktu itu ia mengaku terpacu oleh semangat patriotisme keislamannya.
“Ternyata pemikiran tersebut tidak melihat (efeknya) dapat merugikan banyak orang. Mungkin yang masih di circle JAD (harus) lebih berpikir rasional, agar tidak mencemarkan nama baik Islam,” ujarnya.