TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Drama pengambilan cuti Ivan Dicksan hingga penunjukkan Plh Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, begitu menyita perhatian lebih Aparatur Sipil Negara (ASN).
Situasi tersebut menurut aktivis mahasiswa Kota Tasikmalaya, tak seharusnya berlarut-larut. Begitupun menjelang Pilkada 2024, tidak mesti mengganggu kinerja para pejabat.
“Masyarakat tidak akan peduli siapa yang menduduki kursi Sekda. Mereka akan peduli ketika, perutnya kelaparan, dompetnya menipis, dan akses kesehatan sulit. Maka dari itu kami tidak peduli siapa yang menjabat, fokus bekerja pada tugas pemberantasan kemiskinan hingga kesenjangan sosial saja,” kata Mantan Ketua Umum HMI Komisariat STIA YPPT Priatim Tasikmalaya, Dikri Rizki Ramadhan.
Baca Juga:Ivan Dicksan Dapat Surat Rekomendasi dari DPP PAN, Tambah Seru Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Kursi Sekda Kota Tasikmalaya Masih “Membara”, BKPSDM Mulai Siapkan Lelang Jabatan
Apalagi menurutnya, para pimpinan dinas atau Eselon II di Kota Tasikmalaya akhir-akhir ini tampak bekerja dengan sisa-sisa semangat. Ditambah dengan realitas bahwa yang memimpin Kota Tasikmalaya saat ini, adalah ‘orang tunjukkan’.
“Itu kan keduanya sama-sama orang tunjukkan ya (Asep Goparuloh dan Asep Sukmana, red). Berstatus pelaksana harian. Ketika ada masalah, pasti beralasan ia hanya melaksanakan tugas. Tidak bisa berbuat banyak. Tunggu Pj wali kota atau enggak, paling parah tunggu definitif wali kota,” cetusnya.
“Begitupun sebaliknya, tidak akan berinovasi meski merasa ada kekurangan. Seolah-olah bukan melayani masyarakat tetapi menunaikan amanah yang diberikan bos-nya saja. Padahal bukankah ASN sejatinya pelayan masyarakat?,” lanjut Dikri.
Ia mengingatkan bahwa, posisi sekda sebagai kapten ASN sangat berperan penting. Ia bisa mengintervensi soal program-program dan pelayanan yang dijalankan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Perilaku koruptif birokrasi masih sangat kental terjadi dan belum ada perbaikan serius dalam sistemnya. Di sisi lain, pengawasan terhadap sistem birokrasi juga lemah. Akibatnya pelayanan terhadap masyarakat terhambat,” jelasnya.
“Sebagai kapten ASN bisa sigap menelaah kinerja anak buah. Mau Plh atau tidak mestinya harus perhatikan excellent service,” lanjut Dikri.
Selama 30 hari ke depan menurutnya, jadi patokan penilaian terhadap Asgop sebagai alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Baca Juga:Peluang Poros Koalisi Baru di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Pamit
Ketika nantinya berniat untuk ikut kompetisi menjadi calon Sekda definitif, kinerja selama sebulan itu harus jadi gambaran bagi tim panitia seleksi (pansel) untuk menilai.