TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebuah komunitas beranggotakan 16 perempuan bernama Hanifan, diresmikan pada Selasa 2 Juli 2024 di Masjid Syahidan, Bale Kota Tasikmalaya. Mereka jadi bagian dari gerakan perempuan yang berperan dalam edukasi keagamaan hingga sosial dan ekonomi.
Ibu yang membesarkan dan mendidik anak-anak di rumah tetap mampu mengambil peran lain yang bermakna. Di luar rumah, para ibu berdaya ini mampu mendukung perekonomian di berbagai sektor hingga mengedukasi masyarakat soal lingkungan.
Diterangkan Ketua Hanifan, Netti Natia Helvie, pihaknya akan berfokus dalam syiar keagamaan hingga bersinergi menyukseskan program pemerintah, dalam pemberdayaan perempuan di bidang kesehatan hingga sosial ekonomi.
Baca Juga:Kursi Sekda Kota Tasikmalaya Masih “Membara”, BKPSDM Mulai Siapkan Lelang JabatanPeluang Poros Koalisi Baru di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!
“Kami semua adalah teman, kalau sekarang disebutnya bestie. Kita memiliki satu visi dan misi. Hanifan itu sendiri adalah tegak lurus di jalan Allah. Kita akan lebih fokus lagi kepada program-program yang pertama adalah, syiar di bidang pendidikan juga sosial,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, bentuk peran Hanifan dalam bidang sosial, ditampakkan dalam pemberian bantuan kepada 10 anak yatim dan piatu, serta kepada 20 kaum duafa.
Netti menerangkan bahwa ia dan teman sejawat alumni SMA di Kota Tasikmalaya angkatan 1993 itu, sudah lama bergerak di bidang tersebut. Namun secara resmi dipublikasi, pada Selasa kemarin adalah momen menunjukkan peran mereka di hadapan masyarakat.
“16 perempuan masuk ke dalam kepengurusan. Namun sahabat Hanifan sudah tersebar di Kota dan Kabupetan Tasikmalaya. Kita sudah banyak dan sudah sejak lama. Namun belum teradministrasi dan baru hari inilah bisa diresmikan,” ungkapnya.
Ia bertekad agar komunitas yang memiliki slogan “Istiqamah sampai Khusnul Khotimah” itu bisa terus berinovasi dalam berperan di lingkungan sosial.
“Kegiatan ke depan, memperingati hari besar tentu saja. Sekarang yang akan dihadapi juga kan, 10 Muharram. Kita akan santunan ke anak-anak yatim piatu di beberapa titik. Kegiatan pendidikan-nya, bagaiamana mengedukasi seperti halnya yang sudah dilakukan hari ini, berkolaborasi dengan organisasi-organisasi perempuan,” jelas Netti.
“Membantu dan bersinergi dengan program pemerintah. Salah satunya mengurangi angka stunting,” tambahnya.