Selain itu, tergerak juga lantaran menemukan fenomena banyaknya siswa usia pelajar berprestasi namun terganjal kemampuan untuk mengenyam pendidikan.
“Saat Ramadhan kemarin membagikan sembako di sini, warga Ciakar menangis anaknya berprestasi tapi tak bisa bersekolah. Dari sana tergerak untuk mengabdikan diri ke ranah lebih luas,” ungkap dia.
Ihsan bercerita, kondisi itu menjadi dorongan kuat disamping restu dari orangtua. Ihsan yang berangkat dari keluarga sederhana, ingin berupaya mengubah sedikit banyaknya kondisi di kota tempatnya tinggal saat ini. Ketika bersekolah tingkat SMP di Ponorogo, Ihsan mengaku mengalami kesamaan dengan salahseorang ibu yang mengeluhkan kesulitannya menyekolahkan anak.
Baca Juga:Potensi Berkurang Tapi Pendapatan Retribusi Parkir di Kota Tasikmalaya Meningkat Drastis, Jadi Selama Ini?Yusuf Ingin Beri Fondasi Kuat Untuk Anak Muda di Kota Tasikmalaya: Saya Maju untuk Generasi Selanjutnya!
“Saya tamat SMP, jualan asongan di terminal. Ikut paket C. Daftar di Basarnas dan lulus sampai berdinas di Jakarta. Kemudian saya aktif berwirausaha, 2017 saya pensiun dini dan abdikan hidup untuk ibu,” ceritanya.
“Kemarin, saya sampaikan niatan mengabdi di Tasikmalaya, beliau akan datang juga ke sini atas izin ibu saya mau terjun. Jujur pengalaman politik saya belum, saya selama ini konsen bisnis. Saya Citylink Corner, Gerai Garuda, Warung Umroh (travel),” sambung pengusaha berusia 38 tahun itu.
Bahkan, lanjut dia, komitmennya untuk maju di Pilkada. Ketika terpilih, ia tidak akan mengambil gajinya 100 persen, melainkan diserahkan ke warga membutuhkan lewat bantuan. Termasuk ketika warga butuhkan kendaraan, ia menyerahkan kendaraan dinasnya dan memilih menggunakan kendaraan pribadi.
“Bisa dicatat, komitmen ketika terpilih, bisa dicatat 100 persen gaji saya kembalikan ke rakyat. Akan bentuk berupa bantuan, akan saya berikan ke publik. Masyarakat butuh mobil dinas, silakan gunakan,” beber Ihsan kala itu.(K31)