PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran mengikuti kegiatan penanggulangan bencana di Pantai Karapyak yang berlangsung dari hari Jumat hingga Minggu, 28-30 Juni 2024.
Menurut Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas anggota Tagana.
Pihaknya ingin menyiapkan calon relawan Tagana muda yang tangguh dalam menghadapi bencana alam.
Baca Juga:Peringatan Stasiun Klimatologi! Cuaca Ekstrem Mengancam Jawa Barat, Hujan Lebat dan Petir MengintaiLayanan Ibadah Haji 2024, GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Apresiasi Inovasi Kemenag RI
Tagana muda itu nanti akan menggantikan Tagana yang sudah tidak aktif atau sudah tua.
Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi ke desa-desa yang membutuhkan relawan Tagana lebih banyak.
”Kan idealnya satu desa itu satu Tagana, kita masih belum memenuhinya,” ungkap Nana saat dihubungi Radartasik.id via sambungan telepon.
Pihak Tagana mencatat bahwa beberapa daerah seperti Kecamatan Cigugur, Cimerak, dan Parigi masih kekurangan anggota Tagana.
Oleh karena itu, rekrutmen relawan baru diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut.
Menurut Nana, mereka yang telah aktif sebagai relawan akan diusulkan untuk mendapatkan nomor induk Tagana dari Kementerian Sosial setelah satu tahun.
Setelah memperoleh nomor induk Tagana, relawan berhak mendapatkan insentif dari pemerintah pusat maupun daerah.
Baca Juga:Inovasi dan Prestasi! Polbangtan Bogor Rayakan Hari Jadi Ke-6 Tahun dengan Segudang PencapaianPetani Muda Bisa Wujudkan Kemandirian Pangan, Kementan Optimalkan Peran BPP
Namun, karena Tagana Kabupaten Pangandaran adalah relawan, insentif yang diterima masih terbatas, yakni sekitar Rp 250 ribu dari Kementerian Sosial dan Rp 500 ribu dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pangandaran.
Dia berharap agar regenerasi Tagana di Kabupaten Pangandaran dapat berkelanjutan, mengingat peran mereka yang masih sangat dibutuhkan dalam penanggulangan bencana. (Deni Nurdiansah)