TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Camat Taraju, Roni Ruhimat, menyatakan bahwa jalan amblas di Warungpeuteuy-Taraju Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Desa Cikubang, telah ditinjau oleh Muspika, Danramil, Polsek Taraju, dan pemerintah desa.
Mereka memastikan bahwa jalur Warungpeuteuy-Taraju yang amblas tidak dapat dilalui sementara waktu oleh kendaraan dan masyarakat.
Roni mengimbau masyarakat agar tetap waspada selama musim hujan, mengingat wilayah Taraju rawan longsor. Ia menekankan pentingnya menjaga keselamatan, terutama saat hujan deras.
Baca Juga:Layanan Ibadah Haji 2024, GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Apresiasi Inovasi Kemenag RI Inovasi dan Prestasi! Polbangtan Bogor Rayakan Hari Jadi Ke-6 Tahun dengan Segudang Pencapaian
Selanjutnya, Pemerintah Kecamatan Taraju akan mendata desa dan jalan yang terdampak longsor dan amblas untuk dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan dan Permukiman (PUTRPP), dan Bupati Tasikmalaya Ada Sugianto, dengan harapan segera ada tindakan darurat sehingga jalan dapat digunakan kembali.
Diberitakan sebelumnya, ruas jalan di Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, amblas setelah hujan deras dengan intensitas tinggi sejak Sabtu sore, 29 Juni 2024 hingga Minggu dini hari, 30 Juni 2024.
Akibatnya, jalan sepanjang 20-25 meter tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Namun, kendaraan roda dua masih bisa melintas dengan hati-hati karena banyaknya retakan.
Ketua Forum Komunikasi Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menjelaskan bahwa hujan deras yang berkepanjangan menyebabkan jalan di Desa Cikubang amblas.
Kondisi tanah yang merah dan labil tidak mampu menahan genangan air yang besar.
Jembar memperkirakan bahwa badan jalan yang amblas sepanjang 20-25 meter dan menyarankan agar pengendara roda empat menghindari jalur tersebut.
Ia juga meminta pengendara roda dua untuk berhati-hati karena banyaknya retakan.
Baca Juga:Petani Muda Bisa Wujudkan Kemandirian Pangan, Kementan Optimalkan Peran BPPPengangguran di Kota Banjar Capai 5.914 Orang, Lowongan Pekerjaan Diserbu
Dia menekankan agar masyarakat tidak memaksakan melewati jalan tersebut guna menghindari risiko longsor yang lebih besar yang dapat membahayakan keselamatan.
Tagana bersama BPBD, TNI/Polri, dan Muspika Kecamatan Taraju langsung meninjau lokasi untuk tanggap darurat, menandai jalan agar tidak dilalui kendaraan roda empat.
Jembar juga menyarankan agar pengendara dari Tasikmalaya, Singaparna, Mangunreja, Salawu, dan Puspahiang yang menuju Kecamatan Taraju menggunakan jalur alternatif melalui Kecamatan Sodonghilir, meskipun jalur ini juga rawan longsor dan membutuhkan waktu tempuh sekitar satu jam.