GARUT, RADARTASIK.ID – Di Garut Kota, para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Ahmad Yani merasa cemas menghadapi rencana Pemerintah Kabupaten Garut untuk merelokasi mereka.
Ketua Lembaga Pedagang Kaki Lima Garut (LPKLG), Tatang, mengungkapkan bahwa PKL di sana merasa hidup dalam ketidakpastian yang mirip dengan situasi di Jalur Gaza.
Setiap hari, mereka aktif bertanya-tanya tentang perkembangan rencana tersebut. ”Khususnya (PKL) yang di Jalan Ahmad Yani, hidup itu seperti di Jalur Gaza, tiap hari waswas,” ucap Tatang, Selasa, 25 Juni 2024.
Baca Juga:Miris! Bocah Berusia 7 Tahun di Kota Banjar Diduga Mengalami Gizi Buruk, Kondisi MemprihatinkanMahasiswa STMIK DCI Tasikmalaya Raih Insentif Artikel Ilmiah Nasional
Tatang mengungkapkan keinginannya agar penataan lapak PKL di Jalan Ahmad Yani tetap dipertahankan, terutama mengingat kondisi ekonomi yang sedang tidak menguntungkan.
Hingga saat ini, belum ada informasi teknis yang jelas terkait perpindahan PKL Jalan Ahmad Yani ke Jalan Ciledug, dan Tatang menilai bahwa relokasi belum memiliki konsep yang matang.
Dia menekankan pentingnya memiliki konsep yang jelas dalam memindahkan para pedagang yang mencari nafkah di sana.
Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Garut, Usep Basuki Eko, menyatakan bahwa penundaan relokasi diberikan untuk memberikan waktu lebih kepada tim penataan PKL untuk mempersiapkan proses penataan yang optimal di lokasi baru.
Saat ini, pihaknya menunggu instruksi lebih lanjut dari tim tersebut sebelum mengambil tindakan selanjutnya.
”Saat kita akan mengeluarkan SP2 (Surat Peringatan 2), ini hasil rapat tim itu minta ditunda dulu,” ungkap Usep, Jumat, 21 Juni 2024. (Agi Sugiana)