CIAMIS, RADARTASIK.ID – Kurang dinamisnya suasana politik di Pilkada Kabupaten Ciamis mendapat banyak sorotan.
Salah satunya dari Politikus Senior NasDem Endang Kusnandang.
Ia mengatakan Pilkada tahun ini harusnya menjadi momentum partai politik untuk tampil terdepan.
“Akan tetapi saat ini, untuk Kabupaten Ciamis kelihatannya partai politik hanya bisa menonton. Kalau benar-benar hanya satu calon pasangan saja,” katanya kepada radartasik.id pada Rabu 19 Juni 2024.
Baca Juga:Masa Tugas Ketua KNPI Kota Tasikmalaya Akan Berakhir, Emang Kapan Sudah Bekerjanya?Ormas Islam, Ponpes Sampai Parpol Dapat Keberkahan Idul Adha dari Bacalon Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi
Ia melihat Pilkada kali ini masih akaan dipegang calon dari birokrat. Apalagi yang maju adalah incumbent dengan tingkat kepuasan sampai 80 persen menurut survei.
Akan tetapi bila hanya incumbent saja yang manggung, bisa dipastikan bumbung kosong yang akan jadi lawannya.
Endang pun menyarankan para ketua partai politik berani muncul ke permukaan sebagai bakal calon kepala daerah di Kabupaten Ciamis.
“Tentunya para ketua partai poltik berlomba-lomba untuk mencontoh Kabupaten/Kota lainnya berani mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah,” ujarnya.
Seperti diketahui saat ini politisi yang berani maju jadi lawan Herdiat di Pilkada baru Nanang Permana.
Namun, ia juga belum menemukan calon pasangan yang cocok untuk bersanding.
Sementara PKS, masih bergeming. Padahal parpol bulan sabit oranye ini punya dua nama untuk Pilkada. Antara Dede Herli atau Didi Sukardi. Tapi belum satu pun dipilih untuk maju.
Baca Juga:Pengabdian Ivan Dicksan Belum Cukup Sebatas Sekda Kota Tasikmalaya, Suksesor Budi Budiman Turun GunungDitanya soal Maju di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024? Rezki Budiman Senyum- Senyum!
“Kalau jadi Nanang Permana maju Bacakada Kabupaten Ciamis bisa berpasangan dari PKS, karena mesinnya jalan. Dan agar bisa ramai Pilkada 2024,” katanya.
Ia berkeyakinan kepala daerah dari anggota partai politik tidak akan kalah dengan birokrat dalam mengelola pemerintahan.
Salah satunya dalam hal meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) yang dapat berpengaruh pada pembangunan.
“Misalnya saja dari Kabupaten Purbalingga dari politisi bisa menjadi kepala daerah dan mampu memaksimalkan PAD,” pungkas dia. (Fatkhur Rizqi)