TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar memastikan para personel Damkar tetap satu komando.
Ia juga “menggaransi” aksi penggerudukan Bale Kota Tasikmalaya oleh Damkar tidak akan terjadi.
Awalnya aksi itu direncanakan pada hari ini, Jumat 21 Juni 2024. Namun urung dilaksanakan setelah Plh Wali Kota Tasikmalaya datang ke markas Damkar pada hari Rabu.
Baca Juga:Masa Tugas Ketua KNPI Kota Tasikmalaya Akan Berakhir, Emang Kapan Sudah Bekerjanya?Ormas Islam, Ponpes Sampai Parpol Dapat Keberkahan Idul Adha dari Bacalon Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi
Ucu menyebut rencana para personel Damkar menggeruduk Bale Kota muncul lantaran banyak pertanyaan mereka yang tak terjawab soal pembangunan kantor.
Mereka disebut telah bertanya kepada sejumlah instansi soal kapan kantor Damkar dibangun. Akan tetapi tidak ada jawaban pasti.
“Nanya ke berbagai OPD soal pembangunan kantor Damkar ini, jawabannya selalu bersilang, sehingga itu yang membuat mereka mencapai titik kulminasi tertentu,” ungkapnya usai mendampingi jajaran pejabat Pemkot Tasikmalaya yang menyambangi kantor Damkar di eks Depo Pasar Ikan pada hari Rabu 19 Juni 2024.
Akibatnya, kata dia, para personel merasa kecewa. Kemudian muncul ajuan untuk audiensi hingga seruan mendatangi kantor wali Kota. Hal itu menurut Ucu Anwar adalah reaksi yang lumrah.
“Jadi akumulasi kecewanya muncul dengan kalimat- kalimat, bahwa akan audiensi, akan tanggalkan baju,dan sebagainya,” terang Ucu.
Ia kemudian menegaskan bahwa Damkar sebagai bagian dari BPBD Kota Tasikmalaya, akan tetap satu komando dalam hal apapun.
“Sebetulnya, di hati mereka tidak seperti itu, dan yang pasti Damkar satu komando. Komandonya tetap saya pegang. Tidak ada yang disebut dengan mengabaikan loyalitas. Mereka tetap loyal, sebab mereka punya korsa,” tegasnya.
Baca Juga:Pengabdian Ivan Dicksan Belum Cukup Sebatas Sekda Kota Tasikmalaya, Suksesor Budi Budiman Turun GunungDitanya soal Maju di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024? Rezki Budiman Senyum- Senyum!
Ucu pun menerangkan BPBD dan DKPPP sebenarnya pernah mendiskusikan hal itu di BPKAD beberapa bulan lalu. Namun, belum ada kesepakatan untuk penetapan lokasi.
“Pernah (bahas pembangunan kantor Damkar, Red), yang hadir bukan pak kadis. Sekdisnya hadir. Saya tidak mau berdebat tentang boleh atau tidaknya (di Depo Ikan). Saya sebagai penerima manfaat,” kata Ucu menjelaskan.
Semenjak itu, lanjut dia, pembahasan tentang rencana pembangunan kantor Damkar di eks Depo Pasar Ikan Indihiang tak pernah dibahas lagi. Sampai akhirnya muncul seruan mengheruduk bale kota dan berujung pada sidak oleh Plh Asep Sukmana.