CIAMIS, RADARTASIK.ID – Aksi segerombolan remaja kebut-kebutan dengan sepeda motor sambil melaju zig-zag viral di media sosial pada Senin, 17 Juni lalu.
Aksi itu telah meresahkan masyarakat. Polisi kemudian bertindak dengan menjemput anak-anak itu dari tempat tongkrongan pada Rabu malam, 19 Juni 2024.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengamankan 4 pelaku yang ada dalam video. Setelah diinterogasi, ternyata ada 8 anak lain yang terlibat.
Baca Juga:Masa Tugas Ketua KNPI Kota Tasikmalaya Akan Berakhir, Emang Kapan Sudah Bekerjanya?Ormas Islam, Ponpes Sampai Parpol Dapat Keberkahan Idul Adha dari Bacalon Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi
Polisi pun menjemput mereka dari rumah masing-masing. Total 12 anak yang dibawa kepolisian ke Mapolres Ciamis.
Dari 12 anak tersebut, beberapa diantaranya masih bersekolah. Kebanyakan masih duduk di bangku SMP kelas 8 dan kelas 9. Serta satu anak siswa kelas X SMA.
Mereka kemudian diberi pembinaan lalu diserahkan kembali kepada orang tua pada Kamis, 20 Juni 2024.
Sebelum itu, mereka harus berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa.
Saat diserahkan kepada orang tua masing-masing, anak-anak tersebut langsung bersujud.
Mereka mencium kaki orang tua diselingi isak tangis penyesalan.
Anak-anak itu pun meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
“Kita telah menindaklanjuti video viral para remaja yang melakukan aksi berbahaya di jalan dan melanggar lalu lintas. Semuanya ada 12 orang pelajar di Ciamis masih di bawah umur dan tidak ada penahanan, akan tetapi polisi telah memberikan pembinaan,” kata Kapolres Ciamis AKBP Akmal kepada wartawan, Kamis 20 Juni 2024.
Ia pun mengingatkan para remaja agar tidak meniru aksi yang melanggar lalulintas dan membahayakan nyawa itu.
Meski para remaja itu masih dalam proses pencarian jati diri, tetapi aksi kebut-kebutan dengan berjalan zig-zag dan tanpa helm dapat mengancam keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga:Pengabdian Ivan Dicksan Belum Cukup Sebatas Sekda Kota Tasikmalaya, Suksesor Budi Budiman Turun GunungDitanya soal Maju di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024? Rezki Budiman Senyum- Senyum!
“Video viral anak-anak pelajar yang melakukan pelanggaran lalu lintas tidak dibenarkan. Sebab mereka tidak pakai helm, lalu melakukan kegiatan yang berisiko fatal apabila terjadi kecelakaan,” kata dia.
Lebih lanjut, soal aksi ugal-ugalan yang sempat viral itu, ia menegaskan para remaja tersebut bukan bagian dari geng motor. Akan tetapi hanya perkumpulan remaja biasa.
“Saya berharap anak-anak tersebut tidak mengulangi perbuatannya. Ke depan mereka juga akan dijadikan sebagai duta polisi yang akan menjadi agen perubahan memberikan pengaruh positif untuk teman-temannya,” ujarnya.