Perwujudan Ecogreen, Pondok Pesantren Laskar Langit di Tasikmalaya Bungkus Daging Kurban dengan Daun Jati

Pondok Pesantren Laskar Langit
Sejumlah santri membungkus daging kurban dengan daun jati di Pondok Pesantren Laskar Langit Desa Margaluyu, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa, 18 Juni 2024. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pondok Pesantren Laskar Langit di Desa Margaluyu, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya telah mengurangi penggunaan kantong plastik untuk membungkus daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat dengan menggunakan daun jati. 

Langkah itu diambil karena penggunaan daun jati lebih ramah lingkungan dan tidak menghasilkan sampah.

Pengasuh Pondok Pesantren Laskar Langit, Yadi Fiyana, menjelaskan bahwa sejak tahun 2013, pesantren ini telah menggunakan lembaran-lembaran daun jati untuk membungkus daging kurban yang didistribusikan kepada warga sekitar pesantren. 

Baca Juga:Raih Predikat WDP, Buka Peluang Adanya Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam LKPD Kabupaten Pangandaran 2023Kekacauan Tata Kelola Keuangan Kabupaten Pangandaran Sudah Jadi Sorotan Masyarakat Sejak Lama 

Ia menyebut bahwa daun jati dipilih karena pohon jati banyak tumbuh di sekitar pesantren, sehingga bahan tersebut mudah didapat.

Yadi juga menambahkan bahwa penggunaan daun jati lebih menguntungkan karena para santri hanya perlu memetik daun dari sekitar pesantren, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya seperti halnya jika menggunakan kantong plastik. 

Selain itu, pesantren juga menggunakan tali bambu sebagai upaya mendukung program lingkungan dan mengurangi penggunaan kantong plastik, serta mengajak masyarakat untuk menjaga alam sekitar.

”Jadi setelah daging selesai dibungkus oleh santri atau warga yang sudah mendapatkan undangan, maka disarankan tidak membawa kantong plastik,” ungkap Yadi Fiyana kepada Radartasik.id, Selasa, 18 Juni 2024.

Seorang guru pesantren, Tantri Gustira Cahyani, mengungkapkan bahwa pembagian daging hewan kurban menggunakan daun jati sangat efektif dalam mengurangi sampah plastik di lingkungan. 

Sebanyak 1.000 bungkus daging kurban didistribusikan kepada warga sekitar pesantren di Desa Margaluyu, yang datang untuk mengambil daging tanpa membawa kantong plastik. 

Penggunaan daun jati sebagai pengganti kantong plastik merupakan contoh implementasi prinsip-prinsip ecogreen.

Baca Juga:Polbangtan Kementan Dorong Peningkatan Kelembagaan Petani di BekasiPenguatan Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Gelar Bimtek untuk Petani di Majalengka

Ecogreen merupakan pendekatan atau filosofi yang menggabungkan prinsip-prinsip ekologi (eco) dan keberlanjutan (green) untuk mempromosikan praktik-praktik yang ramah lingkungan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. 

Konsep ini mendorong penggunaan sumber daya secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. (Radika Robi Ramdani)

0 Komentar