GARUT, RADARTASIK.ID – Membaca adalah modal penting bagi setiap individu untuk memperoleh pengetahuan dalam berbagai bidang dan memperkaya komunikasi.
Sopi Sopiah, Duta Baca Kabupaten Garut, menyatakan bahwa masyarakat, termasuk generasi muda, saat ini menghadapi tantangan dan peluang dalam dunia literasi.
Tantangannya, menurut Sopi, adalah ketertarikan masyarakat yang lebih besar pada media sosial dibandingkan membaca buku, meskipun literasi digital sudah tersedia.
Baca Juga:Bisnis Kuliner Garut, Minuman Rempah-Rempah Semakin DiminatiPesona Alam Asri Curug Jagapati, Permata di Garut Selatan
Namun, dia menambahkan bahwa teknologi memberikan peluang untuk mengakses informasi dan bahan bacaan digital dengan mudah.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca, pendekatan kepada masyarakat dilakukan tanpa paksaan, sehingga masyarakat dapat dengan perlahan menyukai aktivitas membaca.
Sopi memahami bahwa masyarakat dan anak muda sebenarnya bukan tidak ingin membaca, tetapi belum menemukan buku yang menarik bagi mereka.
Untuk itu, sebagai Duta Baca Kabupaten Garut, ia merencanakan beberapa terobosan yang diharapkan dapat meningkatkan minat literasi di Kabupaten Garut.
”Saya mempunyai program aksi yang di dalamnya terdapat tiga bentuk,” tutur Sopi kepada Radartasik.id, Selasa, 18 Juni 2024.
Pertama, literasi parenting yang mencakup seminar untuk meningkatkan pengetahuan bahwa membaca penting tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga bagi orang tua, karena orang tua merupakan madrasah pertama bagi anak-anak mereka.
Kedua, kegiatan membaca yang menyenangkan seperti story telling. Ketiga, distribusi buku ke daerah-daerah terpencil yang belum memiliki akses ke perpustakaan.
Baca Juga:Usai Idul Adha, Pemkab Garut Akan Bersihkan PKL di Jalan Ahmad Yani Berlari Sambil Bersihkan Sampah, Tanamkan Cinta Lingkungan Lewat City Plogging di Kabupaten Garut
Sopi juga berencana bekerja sama dengan dinas-dinas terkait untuk menyalurkan buku ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) serta pesantren.
Sopi menjelaskan bahwa rendahnya tingkat literasi salah satunya disebabkan oleh minimnya fasilitas buku.
Meskipun literasi digital sudah ada, tidak semua orang memahami cara mengaksesnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dapat terus peduli terhadap literasi dengan menyediakan perpustakaan dan pusat baca di daerah-daerah terpencil, serta meningkatkan akses internet untuk mendukung literasi digital.
Sopi berharap tingkat literasi di Garut dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (Agi Sugiana)